Otoritas kesehatan Uganda telah secara resmi mengumumkan berakhirnya wabah virus Ebola di negara itu, lebih dari sebulan setelah pasien Ebola terakhir yang diketahui keluar dari rumah sakit.
“Uganda mengakhiri wabah Ebola dengan cepat dengan meningkatkan langkah-langkah pengendalian utama seperti pengawasan, pelacakan kontak dan infeksi, pencegahan dan pengendalian,” bunyi pernyataan resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kementerian kesehatan Uganda.
Baca Juga: Putin ke Erdogan: Saya Beri Gandum Gratis, Anda Kirim ke Negara-negara Afrika yang Miskin
Dalam lebih dari enam minggu, kampanye pengujian yang meluas belum mendeteksi kasus baru, menurut otoritas kesehatan Uganda.
Menurut WHO, wabah Ebola berakhir jika tidak ada kasus baru selama 42 hari berturut-turut, karena masa inkubasi khas virus antara paparan dan infeksi adalah 21 hari.
Wabah Ebola diumumkan di Uganda pada September 2022. Virus mematikan itu menginfeksi setidaknya 142 orang, di antaranya merenggut nyawa 56 orang. Variasi virus yang beredar di Uganda adalah jenis Sudan, yang kurang lazim di Afrika pada umumnya dari varian Zaire.
Pada pertengahan Desember, presiden Uganda Yoweri Museveni mengumumkan pencabutan semua pembatasan yang diberlakukan sebagai tanggapan atas wabah Ebola di negara Afrika Timur itu.
Sebelumnya, otoritas kesehatan mengumumkan bahwa pasien Ebola terakhir yang diketahui di Uganda telah keluar dari rumah sakit dan tidak ada lagi kasus yang terdaftar hingga saat ini.
Wabah Ebola baru-baru ini di Uganda bukanlah yang pertama di negara Afrika itu. Wabah sebelumnya di Uganda terdeteksi pada tahun 2000 (224 kematian), 2007, (37 kematian), 2011, (satu kematian), 2012 (21 kematian), dan 2019 (empat kematian).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: