PDIP dan Anies Baswedan Ada di Peringkat Nomor Satu, Kesempatan Kolaborasi Terbuka Lebar

Menjelang Pilpres 2024, PDI Perjuangan dan Anies Baswedan berhasil menduduki peringkat satu. 

Dari golongan partai, PDIP berhasil menjadi partai politik pilihan publik pertama. Sedangkan Anies Baswedan menjadi sosok calon presiden pilihan publik pertama.

Hasil ini tertulis dalam survei yang digelar Lembaga survei Magna Charta Politika. 

"Di posisi pertama masih ditempati oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen, posisi kedua Partai Demokrat 14,3 persen, posisi ketiga ditempati oleh Partai Gerindra yang mengalami penurunan dan menjadi 10,8 persen," kata Direktur Kajian Magna Charta Politika Wildan Ramadhan Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Berkat Anies Baswedan, Partai Nasdem Jadi Partai yang Paling Sering Dibicarakan Warganet

Survei Magna Charta Politika itu dilakukan pada 3 hingga 10 Januari 2023 mengambil populasi warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum ketika survei dilakukan, yang sampelnya diambil pada 34 provinsi.

Dari populasi itu dipilih secara acak sebanyak 2.000 responden dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lebih lanjut, posisi selanjutnya ditempati Partai NasDem 8,1 persen, Partai Golkar 7,8 persen, PKS 7,6 persen, PKB 4,3 persen, PAN 2,3 persen dan PPP 1,9 persen. 

Sementara parpol di luar parlemen secara keseluruhan mendapatkan dukungan elektabilitas 6,8 persen dan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 18,5 persen.

Baca Juga: Berhasil Kalahkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir, Anies Baswedan Berhasil Dapat Elektabilitas Digital Tertinggi

"Anies mendapatkan 19,7 persen, Prabowo Subianto 16,8 persen, AHY 11,9 persen, dan Ganjar Pranowo 11,7 persen," ujarnya mengenai survei elektabilitas bakal capres.

Selanjutnya, Airlangga Hartarto mendapatkan dukungan 5,2 persen, Sandiaga Uno 3,5 persen, Ridwan Kamil 2,2 persen, Puan Maharani 2,1 persen, Erick Thohir 0,7 persen, dan Khofifah 0,6 persen, serta yang belum menentukan pilihan sebanyak 25,3 persen.