Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Ungkap Alasan Mengapa Megawati Jabarkan Jasanya di Depan Presiden Jokowi

        Rocky Gerung Ungkap Alasan Mengapa Megawati Jabarkan Jasanya di Depan Presiden Jokowi Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usai menyampaikan pidatonya di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta, Selasa (10/1) kemarin. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan dengan beberapa pernyataan dalam pidatonya yang kontroversial. 

        Salah satunya adalah mengasihani nasib Presiden Jokowi apabila ia tidak berada dalam naungan PDIP.

        “Mbok saya dikasih bintang toh yo. Pak Jokowi itu ngono loh yo. Mentang-mentang. Padahal lah iya, Pak Jokowi kalau enggak ada PDIP aduh kasian dah," kata Mega dalam pidatonya

        Baca Juga: Sinyal Tak Serasi Sama Megawati, PDIP Jelas Maunya Kader Sendiri, Eh Jokowi Malah Restui Yusril!

        Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung pun kemudian mengulas sedikit mengenai perjalanan Jokowi dari Solo hingga menjadi RI-1 dengan menggunakan PDIP sebagai kendaraan politiknya.

        "Dan sering orang anggap Bu Mega keras kepala, bukan. Karena dia tahu, hanya melalui PDIP maka Jokowi bisa dipanggil dari Solo disuruh magang di DKI kemudian diusung jadi presiden. Dan Ibu Mega tahu bahwa kebijakan Presiden Jokowi dalam tujuh tahun ini tidak menguntungkan PDIP." kata dia.

        "Secara ideologis, ya memang Jokowi menyebut kader PDIP, tetapi kebijakannya itu tidak mencerminkan prinsip berdikari oleh Bung Karno. Berdiri di atas kaki sendiri. Jokowi bahkan berdiri di atas kaki China, kira-kira gampangnya begitu. Atau dijadikan kaki oleh China di dalam ekonomi itu. Itu semua ada di dalam media massa,” tambah dia.

        Baca Juga: Megawati Kasihani Jokowi Kalau Tidak Ada PDIP, Ahmad Ali Nggak Mau Kalah: Tanpa Diusung NasDem Juga Tidak Memenuhi

        Menurut Rocky, Megawati juga berhasil mengelabui orang-orang yang menunggu dirinya mengumumkan soso capres dari PDIP. 

        "Ibu Mega dengan kemampuan instingtifnya meramu itu menjadi semacam uraian. Orang mau tunggu pidato tentang calon presiden, tapi dari awal saya sudah duga ini nggak mungkin Ibu Mega ucapkan itu,” kata dia. 

        “Karena justru ia dipaksa-paksa, dikepung oleh lembaga-lembaga survei. Jadi kita lihat satu kualitas, walaupun orang bosan dengar kemarin Megawati me, me, me apa namanya saya, saya, saya tapi itu adalah bagian dari sinyal bahwa Ibu Mega nggak ingin dikendalikan oleh para surveyor, nggak ingin dikendalikan tukar tambah Istana,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: