Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menuju NZE, PLN Gandeng 16 Universitas untuk Riset Ketenagalistrikan

        Menuju NZE, PLN Gandeng 16 Universitas untuk Riset Ketenagalistrikan Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) menjalin kerja sama di bidang riset atau penelitian, pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), serta pengembangan bidang ketenagalistrikan dengan 16 Perguruan Tinggi di Indonesia. 

        Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini sangat penting bagi perseroan dalam mendorong transisi energi di Indonesia dalam rangka mencapai nol emisi karbon Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. 

        Oleh karena itu, Darmawan menilai bahwa kerja sama ini tidak hanya mencakup pada pengembangan SDM tapi juga dari sisi risetnya.

        Baca Juga: PLN Alirkan Listrik ke Pulau Rengit, Rasio Desa Berlistrik Bangka Belitung Capai 100 Persen

        "Dengan adanya nota kesepahaman kami dengan perguruan tinggi, diharapkan PLN akan lebih ringan dalam mengemban amanah yang diberikan pemerintah. PLN tidak bisa bekerja sendiri, jadi kita bekerja sama dengan perguruan tinggi yang hadir hari ini," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (12/1/2023). 

        Adapun 16 perguruan tinggi yang melakukan penandatanganan MoU dengan PLN yakni Universitas Negeri Medan, Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Udayana dan Universitas Hasanuddin.

        Darmawan berharap kerja sama riset dengan perguruan tinggi di Indonesia yang juga melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini makin memajukan sektor ketenagalistrikan dan mendukung jalan menuju transisi energi di Indonesia.

        Pasalnya, transisi energi yang dilakukan PLN bukan hanya karena adanya perjanjian internasional tapi sebagai bentuk kepedulian perseroan pada lingkungan yang lebih baik untuk generasi masa depan.

        "Tentunya melibatkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang memegang kunci untuk mengorkestrasi bagaimana baiknya strategi PLN dan Perguran Tinggi terbaik Indonesia bisa lebih optimal," ujarnya. 

        Selain bermanfaat bagi lingkungan, transisi energi juga bisa bermanfaat bagi perekonomian negara. Karena, negara bisa mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini masih sangat tinggi angkanya.

        "Maka kita berusaha agar setiap tetes rupiah yang di- spending PLN ini, menjadi bagian membangun kapasitas nasional. Salah satunya harus berbasis pada inovasi, kalau inovasi diserahkan kepada PLN semuanya berat, kita harus kolaborasi," ungkapnya. 

        Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam menyatakan kerja sama PLN dengan 16 perguruan tinggi ini guna mempercepat kemandirian energi menuju energi hijau. 

        Hal ini juga, untuk mendorong tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT) pada 2025. Menurutnya, kolaborasi ini akan bisa menjawab tantangan bersama tentang transisi energi.

        "Perguruan Tinggi kita dorong untuk mendorong kemandirian energi untuk energi hijau. Dengan kolaborasi bersama bersama PLN dan perusahaan lain. Jadi kita harapkan, kolaborasi antara PLN dengan perguruan tinggi insya Allah bisa menjawab tantangan bangsa dan masyarakat ke depan," ujar Nizam. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: