Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Siap-siap! Dana Investasi US$5 Miliar Bakal Masuk Kawasan Asia Tenggara

        Indonesia Siap-siap! Dana Investasi US$5 Miliar Bakal Masuk Kawasan Asia Tenggara Kredit Foto: Unsplash/Shane
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        DealStreetAsia, perusahaan media dengan fokus private capital investment terbesar di Asia Tenggara menilai Indonesia berhasil menghindari stagflasi yang mendominasi perekonomian global.

        “Indonesia merupakan salah satu dari sedikit bright spots di dunia yang memiliki risiko tinggi mengenai resesi, tingginya inflasi, peningkatan nilai suku bunga dan juga risiko geopolitik,” ujar Founder dan Editor-in-Chief DealStreetAsia, Joji Thomas Philip, dalam gelaran event flagship PE-VC Summit di The Langham Jakarta, Kamis (12/1/2023). Baca Juga: Bahlil Pastikan Aturan Insentif Investasi di IKN Nusantara Segera Terbit

        Menurutnya, di tengah gejolak perekonomian global, para investor masih tertarik berinvestasi di private capital market Indonesia. Menurut riset DATA VANTAGE dari DealStreetAsia, total equity funding deals di Indonesia mencapai jumlah 253 dengan total dana yang meningkat 14% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut sebagian besar disokong oleh investasi di tahap awal (seed stage).

        Meskipun demikian, secara garis besar jumlah dana untuk equity funding deals di Indonesia menurun drastis ke $3,71 miliar di 2022 atau 61% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya krisis di sektor tech dunia yang mengakibatkan minimnya mega funding deals. Namun, total pendanaan untuk startup di Indonesia sendiri masih mencapai 22% dari total pendanaan di kawasan Asia Tenggara untuk tahun 2022.

        Tahun 2022, terdapat tiga perusahaan startup dengan fokus Indonesia yang berhasil mencapai status unicorn, yaitu perusahaan fintech lending Akulaku, perusahaan e-payment DANA, dan platform pinjaman konsumen Kredivo.

        Mengutip data dari DealStreetAsia, Philip juga mengindikasikan adanya dana investasi baru sebesar US$5 miliar untuk ditempatkan di kawasan Asia Tenggara dan lebih dari 60% dana ini akan dialokasikan di Indonesia.

        "Strategi ini dianggap penting untuk mendukung ekosistem startup Indonesia melewati masa tech winter yang tengah berlangsung saat ini," imbuhnya.

        Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia, Anda harus memiliki manajemen yang baik serta tim berpengalaman yang memiliki rekam jejak yang baik. Sekitar 50% turis di Indonesia datang ke Bali. Baca Juga: Perppu Ciptaker untuk Genjot Investasi, Ekonom: Optimalkan Sektor Strategis

        "Kami tengah mengembangkan lima tujuan wisata alternatif super prioritas (Surabaya, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, Likupang). Indonesia sedang membuat institusi pemerintahan khusus yang akan menyediakan pinjaman lunak atau pendanaan untuk ekosistem gaming," tutur Sandiaga dalam acara tersebut.

        Adapun event DealStreetAsia PE-VC Summit tahun ini menampilkan 45 pembicara, termasuk 3 policymakers, lebih dari 20 top investors dan 15 founders terkenal dari Indonesia, dan juga lebih dari 600 hadirin dari berbagai kalangan investasi. Agenda tahun ini juga mencakupi beberapa focus sessions seputar tema-tema penting seperti healthcare, fintech, kendaraan listrik, dan tren-tren baru di sektor konsumsi dan digital.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: