Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Indonesia Catat Uang Beredar Tembus Rp 9.078 triliun pada Oktober 2024

Bank Indonesia Catat Uang Beredar Tembus Rp 9.078  triliun pada Oktober 2024 Karyawan meletakkan uang pecahan Rp50.000 di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp7.894,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen (yoy). | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 mencapai Rp 9.078,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,7% secara tahunan (yoy).

 

 

 

 

 

 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan bahwa nilai tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy). 

 

 

 

 

 

 

"Perkembangan M2 pada Oktober 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus)," kata Denny dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (22/11/2024).

 

 

 

 

 

 

Penyaluran kredit pada Oktober 2024 tumbuh sebesar 10,4% (yoy), stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 0,1% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,3% (yoy). 

 

 

 

Baca Juga: Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp259 Triliun ke Perbankan hingga Akhir Oktober 2024

 

 

Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans) dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker's Acceptances) dan Tagihan Repo. 

 

 

 

 

 

 

"Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk," imbuhnya.

 

 

 

 

 

 

Selain itu, Denny mengatakan, perkembangan uang beredar tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,1% (yoy) dan uang kuasi sebesar 4,2% (yoy)," 

 

 

 

 

 

 

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 1,6% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 0,3% (yoy) pada September 2024.

 

 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: