Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bau Dugaan Korupsi Dana Bansos Era Anies Kian Menyeruak, Heru Budi: Itu Sudah Lama...

        Bau Dugaan Korupsi Dana Bansos Era Anies Kian Menyeruak, Heru Budi: Itu Sudah Lama... Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Santoso menggan memberikan komentar pada isu yang menyeret nama Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

        Sebagaimana diketahui, diduga adanya tudingan pada nama besar Anies Baswedan ihwal korupsi bantuan sosial di masa kepemimpinannya atas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2020. 

        Baca Juga: Jokowi Macam Tak Mau Berikan Restunya Buat Anies Baswedan, Elite NasDem: Padahal Dia Akan Menang...

        Dugaan temuan korupsi tersebut kembali menguat di media sosial pada 9 Januari 2023 lalu. Heru menyebut, dugaan korupsi dana bantuan sosial Anies Baswedan sudah berlangsung sejak lama.

        "Itu sudah lama. Saya nggak masuk ke arah situ ya. Silakan saja," kata Heru saat ditemui wartawan di bilangan Jakarta Selatan, Jum'at (13/1/23).

        Heru menegaskan, dugaan kasus koruptor di masa kepemimpinan Anies Baswedan sudah selesai. Kendati demikian, dia mengaku tidak bisa berkomentar banyak terkait dugaan kasus tersebut.

        "Waktu itu kan sudah selesai, kan. Nggak bisa komentari (dugaan kasus korupsi)," jelasnya.

        Baca Juga: Wah! Bau Dugaan Korupsi Bansos Era Anies Makin Tercium Kuat, KPK Siap Bertindak: Kami Akan Cek...

        Sebagaimana diketahui, salah satu akun Twitter, Rudi Valinka, menuding bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan korupsi dana bantuan sosial. Dalam utasannya, akun tersebut membeberkan info whistleblower yang menyebut adanya penimbunan beras milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 dalam gudang sewaan di Pulo Gadung.

        Latar belakang Bantuan Sosial DKI Jakarta tahun 2020 digunakan untuk penanggulangan dampak Covid-19 yang terjadi di Jakarta. Rudi menuturkan, bantuan tersebut diambil dari APBD DKI senilai Rp3,65 Triliun dalam bentuk paket sembako.

        Baca Juga: Bukti Lingkaran Anies dalam Dugaan Korupsi Bansos Dikuak, Loyalis Ganjar: Mereka Bingung Mengelak...

        Dia mengatakan, Dinas Sosial DKI menunjuk 3 rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 Triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT food station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.

        "Porsi terbesar diberikan kepada Perumda Pasar Jaya senilai Rp2,85 Triliun, mengapa," ujarnya.

        Lebih jauh kata dia, tidak ada alasan spesifik mengapa Dinsos DKI memberikan porsi yang sangat besar kepada Pasar Jaya.

        Baca Juga: Loyalis AHY Bicara Rasio Utang Terhadap PDB, Sudah Diturunkan Sama SBY, Eh Malah Diroketin Jokowi!

        "Apakah karena status perusahaan yang masih Perum (perusahaan umum) sehingga lebih mudah untuk administrasi cawe-cawenya, nanti akan kita lihat di penjelasan selanjutnya," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: