Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reshuffle hingga Anies, Kabar Surya Paloh Temui Jokowi Disoroti Habis: Ibarat Tarik Tambang...

        Reshuffle hingga Anies, Kabar Surya Paloh Temui Jokowi Disoroti Habis: Ibarat Tarik Tambang... Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabar adanya keinginan Surya Paloh untuk bertemu dengan Joko Widodo alias Jokowi tiba-tiba berhembus kencang jelang Pilpres 2024.

        Pertemuan kedua tokoh tersebut disebut-sebut akan membahas sejumlah isu terkait dengan kedua belah pihak mulai dari reshuffle hingga pengusungan Anies Baswedan.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Anteng Sendirian, Anies Baswedan dan Prabowo Harus Berperang

        Isu ini lantar disoroti berbagai pihak, salah satunya adalah Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio

        Dirinya menilai pertemuan kedua tokoh politik tersebut memang harus segera dilaksanakan demi kestabilan koalisi pemerintahan.

        "Seharusnya Pak Jokowi menerima itu. Misalnya, Pak Jokowi nolak, alasannya apa. Apakah gara-gara NasDem mencalonkan Anies Baswedan? Wah, itu jadi keliru nanti," katanya.

        Jika Jokowi benar-benar tidak menerima Paloh, tentu akan ada dampaknya. Pertama, reshuffle kabinet. Kedua, keluarnya NasDem dari koalisi. Ketiga, musuh Jokowi akan bertambah.

        Baca Juga: Wah! Kejutan Soal Koalisi Anies Baswedan Alami Kebocoran, Elite NasDem Keceplosan: Bulan Depan...

        "Pak Jokowi kan perlu banyak-banyak teman. Karena nanti, setelah dia selesai, dia butuh teman tuh," cetus Hensat.

        Namun, ketika Jokowi menerima Paloh, tentu banyak tafsiran yang akan muncul. Salah satunya soal koalisi dan sikap NasDem menuju Pemilu 2024.

        "Kalau Jokowi menerima Surya Paloh, artinya Jokowi juga welcome ke pencalonan Anies," ulas Hensat.

        Baca Juga: Tak Kunjung Deklarasi Koalisi, NasDem Dicurigai Mau Balik Lawan Anies: Mereka Pura-pura Mendukung...

        Sementara, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, jika benar Paloh ingin bertemu dengan Jokowi, pasti akan diterima. Terlebih keduanya memiliki hubungan baik. 

        Namun, hasilnya apa, hanya mereka berdua yang akan tahu.

        "Tetapi apakah kemudian pembicaraannya akan punya kesepakatan atau tidak, ini kita belum tahu. Kita wait and see saja perkembangannya," tutur Qodari.

        Karena, pertemuan mereka tak jauh dari dua hal. Yakni, berkaitan dengan koalisi dan potensi reshuffle.

        Baca Juga: Heru Budi Pilih Diam saat KPK Respons Dugaan Korupsi Bansos Era Anies: Enggak Bisa Komentar...

        "Sekarang ini ibarat main layangan atau main tarik tambang. Masing-masing punya posisi dan ada ketegangan. Nanti akan ke arah mana, pertemuan itu yang akan menentukan," kata Qodari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: