Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir Nyalon Posisi Ketua Umum PSSI, Analisis Rocky Rocky Gerung Nggak Main-main: Mau Menambah Elektabiitas!

        Erick Thohir Nyalon Posisi Ketua Umum PSSI, Analisis Rocky Rocky Gerung Nggak Main-main: Mau Menambah Elektabiitas! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri BUMN Erick Thohir resmi maju dalam pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali juga disebut-sebut masuk dalam bursa wakil ketua umum PSSI.

        Mengenai hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung ikut angkat bersuara. Menurut Rocky, ada yang tidak tepat jika seorang menteri menjabat dalam posisi struktural seperti Ketua Umum. Menurut Rocky beda hal jika menteri meduduki posisi seperti dewan penasihat.

        Baca Juga: Telak! Jokowi 'Dihajar' Habis-habisan oleh Megawati saat Pidato HUT PDIP, Rocky Gerung Soroti Wajah Jokowi: Saya Lihat Dia Menunggu...

        “Dia adalah menteri untuk mengatur kebijakan, bukan untuk aktif di organisasi. Kalau penasihat boleh lah karena tidak ada kerjaan,” ungkap Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Herusbeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Senin (16/1/23).

        Karenanya, Rocky menduga ada hal lain di balik dari ambisi seorang Erick Thohir yang ingin dalam pemilihan Ketua Umum PSSI.

        Baca Juga: Telak! Ganjar Pranowo Melampaui Anies Baswedan, Relawan Bangga: Gubernur Kampung Unggul Dibandingkan Gubernur Fasih Bahasa Inggris!

        Ia menduga ini ada kaitannya dengan langkah Erick Thohir di 2024 yang mana dalam upaya menaikkan elektabilitas.

        “Saudara Erick Thohir adalah Menteri BUMN mau merangkap jadi Ketua PSSI artinya mau menambah elektabilitas,” jelasnya.

        Rocky pun membeberkan secara etika, seorang pejabat publik seperti menteri harusnya fokus pada jabatan dan penyelesaian tugas yang diberikan seorang presiden, bukan malah merangkap jabatan lain.

        Terlebih jabatan yang sudah pasti akan memakan banyak waktu dan tenaga sehingga dikhawatirkan tidak bisa menyelesaikan setumpuk tugas sebagai seorang menteri.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Mohon Siap-siap! Jawa Tengah Jadi 'Kandang Banteng', Relawan Yakin Megawati Akan Pilih Ganjar: Rakyat Merasakan...

        “Sebetulnya kita mesti mengerti bahwa kalau dia punya jabatan publik, jangan dirangkap jabatan lain yang menghabiskan waktu,” terang Rocky.

        Rocky pun menilai seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) harusnya tegas menegur Erick yang ingin rangkap jabatan.

        Baca Juga: Sudah Keliling Bersama Tapi Suara Pemilih Anies Baswedan Malah Banyak ke PKS dan Demokrat, Surya Paloh dan NasDem Apes?

        “Bagian-bagian semacam ini yang kita anggap sebagai sesuatu membuat orang anggap Presiden sudah tidak bisa kontrol, kan mestinya presiden bisa tegur,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: