Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Disebut Bakal Jadi Boneka Amerika, Relawan: Anies Itu Gak Dikontrol Siapa Pun

        Anies Disebut Bakal Jadi Boneka Amerika, Relawan: Anies Itu Gak Dikontrol Siapa Pun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, menanggapi pernyataan Presiden Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi, yang menyebut bacapres Partai NasDem Anies Baswedan bakal jadi boneka Amerika bila terpilih menjadi presiden.

        Pasalnya, Anies pernah mendampingi eks Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima penghargaan dari Boston Club. Sementara Haidar Alwi berpendapat Boston Club merupakan klub sosial paling bergengsi di Amerika Serikat yang dibiayai oleh konglomerasi Yahudi.

        Menanggapi itu, Laode menegaskan Anies adalah anak emas bangsa Indonesia, bukan Amerika.

        Baca Juga: Mundur Demi Ringankan Bebas Heru Budi, Manuver Pendukung Anies Disoroti: Jika Berprestasi, Dipertahankan!

        "Buktinya lihat saja betapa Anies dicintai masyarakat saat kunjungannya ke daerah-daerah," kata dia kepada Warta Ekonomi, Jumat (20/1/2023).

        Adapun terkait hubungan Anies dengan Amerika, Laode menyatakan Anies ke Amerika untuk mengukir prestasi. Hal ini tercermin pada latar belakang pendidikan Anies yang menempuh studi di negeri Paman Sam itu.

        "Itu kan berarti Pak Anies ke sana atas dasar prestasi. Anies ke sana bukan karena anak emas, tapi memang memiliki kualitas dan pemikiran yang baik dan berlian," ujarnya.

        Menurut dia, meski Anies bakal membawa nilai-nilai Amerika, namun hal itu bertujuan untuk kemaslahatan rakyat. "Pada saat memimpin jadi gubernur, semua jejaring itu digunakan untuk menunjang program-program strategis yang memihak pada rakyat Jakarta."

        Laode mengatakan tak perlu ada kekhawatiran Anies bakal menjadi boneka Amerika bila terpilih menjadi presiden. 

        "Saat memimpin, terutama di Jakarta, Anies itu nggak dimiliki oleh siapa pun. Justru, Pak Anies bisa menghidari orang-orang yang diduga akan mengendalikan Pak Anies. Itulah bedanya Pak Anies," ungkap Laode.

        "Jadi, serangan-serangan terhadap Pak Anies ini sistematis, frustasi, dan memang dilakukan untuk menstigmatisasi Pak Anies. Tapi, makin distigmatisasi, Anies justru makin dicintai," tutup dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: