Rupiah mengawali pekan keempat tahun 2023 dengan berada di zona hijau. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia tersebut menguat 1,11% atau setara dengan penambahan 167 poin ke angka Rp14.925 per dolar AS. Angka tersebut tentunya menunjukkan peroketan yang signifikan.
Jika dihadapkan dengan mata uang global, seperti dolar Australia, euro, dan poundsterling, rupiah menunjukkan pergerakan yang variatif. Mata uang Garuda tersebut terpantau menguat 1,04% atas poundsterling (Rp18.487 per poundsterling) namun melemah -0,10% terhadap dolar Australia (Rp10.618 per dolar Australia) dan -0,09% terhadap euro (Rp16.420 per euro).
Baca Juga: Rupiah Menguat 0,11% Setelah BI Umumkan Kenaikan Suku Bunga
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan mata uang Asia, rupiah menunjukkan kinerja yang positif. Mata uang Indonesia itu menghijau atas enam mata uang, memerah atas satu mata uang, dan menguning alias stagnan atas satu mata uang.
Melansir dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa rupiah stagnan atas yuan di level Rp2.227 per yuan. Perihal rapor merah, rupiah belum bisa mengungguli mata uang Jepang dengan terkoreksi -0,27% ke level Rp115,81 per yen.
Kendati demikian, mata uang Garuda itu perkasa atas dolar Hong Kong (menguat 1,09%) won (menguat 1,38%); ringgit (menguat 0,11%); dolar Singapura (menguat 1,08%); baht (menguat 1,06%); dan dolar Taiwan (menguat 0,32%).
Baca Juga: Kembali Memerah, Rupiah Terpantau Melemah 0,60% ke Level Rp15.149 per Dolar AS
Akan tetapi, nilai tukar rupiah sudah mampu menghijau atas tujuh mata uang Asia sisanya. Mata uang Indonesia tersebut diketahui meningkat 2 poin atas yuan; meningkat 3 poin atas dolar Hong Kong; meningkat 0,51 poin atas yen; meningkat 0,02 poin atas won; meningkat 26 poin atas dolar Singapura; dan meningkat 3,6 poin atas dolar Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: