Kisah Orang Terkaya: Jack Dangermond, Ilmuwan Lingkungan yang Jadi Miliarder Berkat Penelitian
Salah satu orang terkaya dunia, Jack Dangermond adalah ilmuwan lingkungan dan pengusaha Amerika pendiri Environmental Systems Research Institute (Esri) pada tahun 1969, sebuah perusahaan perangkat lunak geographic information systems (GIS) swasta. Per Januari 2023, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD6,8 miliar (Rp101 triliun).
Dangermond adalah presiden Esri yang bekerja di kantor pusatnya di Redlands, California. Dia mendirikan perusahaan untuk melakukan analisis penggunaan lahan. Namun, fokusnya berkembang menjadi pengembangan perangkat lunak GIS, yang ditandai dengan dirilisnya ARC/INFO pada awal 1980-an.
Baca Juga: Orang Terkaya Asia Akui 'Kecanduan' ChatGPT: Ini Momen Transformasional di Dunia AI
Pengembangan dan pemasaran ARC/INFO memposisikan Esri dengan pangsa pasar dominan di antara pengembang perangkat lunak GIS. Produk andalan Esri, ArcGIS, menelusuri warisannya hingga upaya awal Dangermond dalam mengembangkan ARC/INFO.
Dangermond dibesarkan di Redlands. Ia merupakan putra imigran Belanda. Orang tuanya memiliki pembibitan tanaman di kota.
Dangermond menyelesaikan gelar sarjana arsitektur lanskap di California State Polytechnic University, Pomona. Ia kemudian meraih gelar Magister Perencanaan Kota dari University of Minnesota, dan gelar Magister Arsitektur Lansekap dari Sekolah Pascasarjana Desain Universitas Harvard pada tahun 1969.
Pekerjaan awalnya yaitu di Laboratorium Sekolah untuk Grafik Komputer dan Analisis Spasial (LCGSA) memimpin langsung untuk pengembangan perangkat lunak ARC/INFO GIS Esri. Dia telah dianugerahi 13 gelar doktor kehormatan.
Dangermond memiliki dampak yang kuat pada pengembangan sistem informasi geografis atau metodologi ilmu informasi geografis, sistem informasi geografis atau pasar perangkat lunak ilmu informasi geografis, sistem informasi geografis atau penelitian teknologi ilmu informasi geografis dan metode analitis terkait. Dia telah menerima banyak penghargaan yang mencerminkan pengaruh karyanya.
Esri memiliki sekitar 40% pangsa pasar sistem informasi geografis global. Esri telah menjanjikan Perangkat Lunak GIS gratis senilai USD1 miliar (Rp15 triliun) untuk semua sekolah K-12 Amerika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: