Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blak-blakan! Guntur Romli Ungkap Teori Air Anies Baswedan ‘Nyeleneh’: Pantas Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak!

        Blak-blakan! Guntur Romli Ungkap Teori Air Anies Baswedan ‘Nyeleneh’: Pantas Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak! Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli mengatakan penyebab proyek sodetan Kali Ciliwung mangkrak hingga 6 tahun adalah karena Anies Baswedan.

        Bukan tanpa alasan Guntur mengatakannya, ia menjelaskan jika selama ini Anies kerap menyatakan teori air yang ‘nyeleneh’ bukan fokus membereskan sungai. 

        “Dia percaya pada teori bahwa air banjir yang ada di Jakarta bisa dimasukkan ke dalam tanah. Ini kan hanya orang dungu yang menurut saya percaya teori itu,” kata Guntur melansir dari Cokro TV, Kamis (26/01/23).

        Baca Juga: NasDem Bisa Tenang, Teror Ular Jelang Safari Anies Baswedan Mulai Terang: Kemungkinan dari Lawan...

        “Kemudian dia juga percaya bahwa air yang volumenya besar sekali yang bikin banjir Jakarta ini bisa diatasi dengan melubangi jalan-jalan dengan membuat proyek yang disebut dengan sumur resapan,” tambahnya.

        “Ternyata selain merusak jalan-jalan Jakarta, fungsinya juga bukan untuk menyerap air tapi hanya menyerap anggaran dan lebih dari itu ya, banyak yang sudah menjadi korban dari sumur sumur resapan itu,” jelasnya.

        “Kemudian juga ya orang dungu itu juga bersilat lidah bahwa dia menyebut itu bukan banjir tapi parkir air,” jelas dia.

        Guntur menambahkan, karena Anies tidak bekerja sebagaimana mestinya maka masalah banjir di Jakarta tidak pernah selesai. 

        Ia juga menyinggung istilah naturalisasi yang diungkap Anies sebagai jawaban atas masalah banjir.

        “Kemudian, dia punya teori juga dengan istilah naturalisasi. Teori yang tidak pernah dipraktekkan dan tidak pernah terlihat apa wujudnya,” katanya. 

        Menurut dia, masih masih akal menggunakan cara normalisasi bukan naturalisasi. 

        Baca Juga: NasDem Bisa Tenang, Teror Ular Jelang Safari Anies Baswedan Mulai Terang: Kemungkinan dari Lawan...

        “Normalisasi kan jelas maksudnya adalah sungai itu kembali di normalkan dari ukurannya yang semakin menyempit atau juga yang dangkal mengembalikan fungsi sungai itu pada posisi yang normal,” jelasnya. 

        “Ya kalau kita melihat sungai-sungai di Jakarta semakin sempit karena adanya reklamasi dalam arti membangun pemukiman-pemukiman di pinggir-pinggir sungai itu kemudian juga pendangkalan sungai,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: