Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Dianggap Congkak Karena Tak Mau Salami Seorang Bapak Tua, Husein Shihab: Anies Sudah Capek Berbohong!

        Anies Baswedan Dianggap Congkak Karena Tak Mau Salami Seorang Bapak Tua, Husein Shihab: Anies Sudah Capek Berbohong! Kredit Foto: Twitter/Ruhut Sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem, Anies Baswedan kembali viral usai video berdurasi 9 detik yang menampilkan dirinya ogah menyalami seorang bapak tua ramai diperbincangkan. 

        Video ini pertama kali diunggah oleh Ketua dari Cyber Indonesia, Husein Shihab melalui twitternya @HusinShihab.

        "Disaat Anies sudah capek berbohong," ujar Husein dikutip dari unggahan twitternya, @HusinShihab (26/1/2023).

        Baca Juga: Diragukan Jadi Next Jokowi, Rekam Jejak Anies Baswedan Dikuak Habis-habisan

        Dalam video itu Anies sedang berjalan di tengah loyalisnya, ia berjalan dengan tampilan seperti biasa, memakai setelan kemeja putih, rompi dengan logo Indonesia, dan songkok nasional.

        Namun, pada detik-detik terakhir video tersebut. Ada seorang bapak paruh baya memakai kemeja ungu dengan songkok putih hendak menyalami mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

        Ketika menyalami bakal Capres Partai NasDem tersebut, rupanya si bapak paruh baya itu tidak mendapatkan respon baik.

        Anies justru dengan cepat menarik tangannya ketika bersalaman dengan bapak tersebut. Tanpa melirik sedikitpun, Anies bergegas pergi meninggalkan si bapak.

        Baca Juga: Diragukan Jadi Next Jokowi, Rekam Jejak Anies Baswedan Dikuak Habis-habisan

        Salah seorang yang juga berada di kerumunan tersebut, sempat merespons perlakuan Anies terhadap bapak yang ingin menyalaminya. Namun, karena Anies begitu cepat, dia hanya bisa melihat dari jauh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: