Dapat Mandat Gubernur Jatim Soal Bisnis Perikanan, SIER Siapkan Langkah Strategis
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) segera mengembangkan potensi bisnis cold storage perikanan asal Papua Barat Daya. Pasalnya, bisnis yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur lewat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, diprediksi akan menguntungkan karena produksi yang melimpah dengan permintaan yang stabil.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempelajari dan menindaklanjuti usulan Gubernur Jatim tersebut. Menurut Didik, semua bisnis yang memiliki potensi besar layak untuk dibuat studi kelayakan bisnis baru bagi SIER.
Baca Juga: Dianggap sebagai Kabupaten Terbaik Versi SIER, Sidoarjo Raih Penghargaan
"Potensi perikanannya sangat besar, khususnya di Papua Barat Daya. Tantangannya adalah rantai pasok dingin yang menghubungkan potensi pasar di Pulau Jawa dan sumber komoditas perikanan di tanah Papua. Rantai pasok dingin atau cold chain termasuk gudang berpendingin adalah salah satu sektor yang perlu dikembangkan di kawasan industri yang dimiliki SIER," tegas Didik di Surabaya, sore kemarin.
Selain itu, Didik menambahkan, cold storage memang menjadi kunci menambah daya saing produk perikanan. Gudang berpendingin dalam rantai pasok memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar, memperpanjang masa simpan ikan. Selain itu, rantai pasok dingin juga memungkinkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, seperti pasar ekspor yang membutuhkan ikan yang segar dan dapat bertahan lama dan tentunya dapat dijual dengan harga yang lebih bagus.
"Gubernur Jawa Timur telah melihat potensi bisnis itu sehingga mendorong PT SIER untuk berperan lebih dalam mengoptimalkan tenant dan investor yang telah ada di kawasan industri SIER dan PIER serta potensi-potensi pengembangan dengan Indonesia bagian timur khususnya Papua. Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur atas dorongan ini," ungkap Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Wilayah Jatim ini.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk mengembangkan potensi bisnis cold storage perikanan asal Papua Barat Daya tersebut. Menurut Khofifah, potensi bisnis cold storage untuk ikan sangat besar sebab ikan merupakan bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan stabil dalam permintaan.
"Dengan cold storage memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan memperpanjang masa simpan ikan. Selain itu, cold storage juga dapat digunakan untuk menyimpan produk olahan ikan seperti ikan asin, ikan kalengan, dan ikan beku, yang merupakan pasar yang sangat menguntungkan," kata perempuan nomor satu di Jatim ini.
Dikatakan Khofifah, komoditas perikanan seperti cumi dan udang menjadi komoditas tertinggi yang diminati pada misi dagang kali ini dengan transaksi mencapai Rp63 miliar. Sementara, total transaksi pada misi dagang kali ini tembus Rp246,162 miliar.
Komoditas lainnya yang diminati seperti cakalang, baby tuna, ikan, makanan ringan, rokok, beras, daging ayam, daging frozen, bahan bangunan, fesyen, bawang merah, pupuk organik, dan cabai merah.
Baca Juga: Jelang Tutup Tahun 2022 SIER Raih Kado Manis di Ajang TOP Digital Award 2022. Apa Saja..
Sejauh ini, kata Khofifah, hubungan dagang antara Jatim dengan Papua Barat khususnya Sorong sudah sangat erat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, neraca perdagangan antara Jatim dan Papua Barat pada 2022 mencapai Rp1,57 triliun dengan penjualan Jatim ke Papua Barat sebesar Rp1,17 triliun.
Untuk itu, Khofifah mendorong SEIR memperluas jaringan bisnisnya, salah satunya ialah cold storage perikanan asal Papua Barat Daya ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: