Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surya Paloh Tiba-tiba Dipanggil Jokowi, Elite Megawati Mewanti-wanti: Jangan Disalahgunakan...

        Surya Paloh Tiba-tiba Dipanggil Jokowi, Elite Megawati Mewanti-wanti: Jangan Disalahgunakan... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyoroti manuver Joko Widodo alias Jokowi yang memanggil Surya Paloh ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/1).

        Dirinya mengatakan hal tersebut dilakukan untuk membahas sesuatu hal yang penting terkait dengan kebangsaan, termasuk perombakan kabinet sendiri.

        Baca Juga: Ogah Tangannya Dicium Pendukung Sendiri, Tanda Anies Rendah Hati Macam Jokowi: Dia Merasa Bukan Siapa-siapa...

        Hasto menilai mantan gubernur tersebut pasti akan melakukan pemberitahuan terlebih dahulu jika dirinya akan mengambil sebuah keputusan yang penting.

        “Ya bagi Pak Jokowi sebelum mengambil keputusan penting itu kan melakukan dialog pemberitahuan, misal akan ada reshuffle, Pak Jokowi melakukan pemberitahuan,” kata Hasto di kantor DPC PDIP Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1).

        Namun, Hasto menyebut pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh, sama seperti dengan ketua umum partai politik lainnya untuk melakukan dialog. Menurut Hasto, Jokowi mempunyai kepentingan dalam menentukan jalannya pemerintahan.

        “Pertemuan dengan Pak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan Ketum parpol yang lain Pak Jokowi selalu membuka pintu istana dialog untuk kepentingan bangsa dan negara. Tapi ketika dialog itu ada yang menyalahgunakan hanya untuk kepentingan politik sesaat, hanya untuk kepentingan partainya, maka Jokowi punya kewenangan untuk mengambil suatu tindakan strategis sesuai kewenangan presiden,” ucap Hasto.

        Baca Juga: Proyek Pengendalian Banjir Jakarta Dikritik Jokowi, Anies Baswedan Menggocek Lagi: Kita Bersyukur...

        Meski demikian, elite PDIP ini menegaskan reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Dia menegaskan, reshuffle kabinet diperlukan agar kinerja Kabinet Indonesia Maju lebih baik.

        “Reshuffle kan saya berulang kali menegaskan hanya bisa terjadi atas kehendak dari presiden, karena presiden yang punya hak prerogratif untuk melakukan evaluasi ke jajaran kabinetnya. PDIP, percaya bahwa ketika reshuffle itu dilakukan betul betul bertujuan meningkatkan efektifitas dan kinerja kabinet,” tegas Hasto.

        Baca Juga: Aturan Soal Masa Jabatan Kades Digugat Eliadi, Dukungan Jokowi Dinanti: Ingat Amanat Reformasi 1998

        Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/1).

        “Betul, ada pertemuan tersebut kemarin sore,” kata Bey Machmudin di Jakarta, Jumat, (27/1).

        Baca Juga: Isu Prabowo Dikhianati Anies, Sandiaga Uno Ungkap Adanya Janji Tertulis: Ada dalam Brankas...

        Namun, Bey tidak mengungkapkan rincian isi pertemuan Jokowi dan Surya Paloh yang disebut-sebut mendadak dan membahas soal reshuffle itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: