Miris Lihat Nasib AHY Bagai Anak Bawang di Koalisi Perubahan, Ferdinand Hutahaean: Ini Tanda-tanda Demokrat Sedang Dikadalin!
Ferdinand Hutahaean menyoroti nasib Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang seolah menjadi anak bawang di dalam Koalisi Perubahan.
Ia menilai sosok ketua umum dari mantan partai naungannya itu kini dianggap tidak pantas menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.
"Saya lihat bagaimana partai lain membuat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seolah jadi anak bawang dan tidak dianggap pantas menjadi kandidat. Persamaan yang ada ialah sama-sama ingin berkuasa, ingin mengambil alih kekuasaan dari Jokowi dan PDI Perjuangan," kata Ferdinand dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).
Dia juga menilai Anies yang didapuk sebagai bakal calon presiden hanya boneka yang tidak bisa menjadi pemimpin koalisi dan mengarahkan partai pendukungnya.
"Dan lebih buruk lagi, Anies tampaknya tidak melihat ketua umum partai yang mendukungnya layak untuk menjadi wakilnya. Inilah yang membuat koalisi ini rapuh. Makanya, saya melihat bahwa koalisi ini akan bubar, sedang sekarat, dan menjemput ajal," lanjutnya.
Dia juga menyebutkan AHY yang mendeklarasi dukungan juga sebagai bukti nyata bahwa koalisi itu menuju kematian.
"Demokrat mencoba menahan maut yang menjemput koalisi datang dengan sedikit merendah, tetapi tetap hasratnya tinggi. Jadi, upaya ini juga saya lihat akan sia-sia," jelasnya.
Baca Juga: Resmi Dukung Anies, AHY Disebut Segel Posisi Cawapres, Bagaimana Tanggapan PKS?
Ferdinand menyebutkan PKS yang selama ini jadi partai utama pendukung Anies belum juga secara resmi mendeklarasikannya sebagai capres.
"Kok, malah Demokrat duluan? Ini tanda-tanda Demokrat sedang dikadalin. Justru saya menganalisis bahwa NasDem yang akan lebih dulu pergi nanti dengan alasan bahwa koalisi sulit terbentuk dan Anies tidak kunjung menemukan wakil yang pas. Bubar gerak!," pungkas Ferdinand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas