Demokrat Tak Ngotot dan Serahkan Pilihan Cawapres ke Anies Baswedan, Pengamat Sebut Perlu Diapresiasi: Soliditas Lebih Penting!
Sikap Partai Demokrat menyerahkan keputusan mengenai bakal calon wakil presiden (Cawapres) kepada Anies Baswedan dinilai sangat bijak dan patut diacungi jempol.
Sikap tersebut menunjukkan ada prioritas utama lain saat ini dari bintang mercy sebagai bagian dari partai koalisi pendukung Anies ketimbang soal penentuan cawapres.
Demikian disampaikan Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, melalui pesan elektronik dilansir dari Akurat.co, Minggu 29 Januari 2023.
Menurut Bawono, prioritas tersebut adalah penguatan soliditas koalisi seperti penguatan jaringan guna memperkuat koordinasi ketiga partai politik pengusung Anies dari tingkat pusat hingga daerah, serta rencana sosialisasi politik dengan mengujungi daerah-daerah untuk meningkatkan tingkat popularitas Anies.
"Penguatan soliditas memang jauh lebih penting untuk dilakukan saat ini oleh Anies dan partai politik pendukungnya," kata dia.
Bawono mengingatkan berdasarkan data survei terakhir Indikator Politik, tingkat popularitas Anies belum mencapai angka 90 persen. Padahal, popularitas mempengaruhi elektabilitas karena tidak mungkin orang memilih calon yang tidak dia kenal.
Safari mengunjungi daerah-daerah, sebut Bawono, salah satu kerja-kerja politik yang perlu dilakukan oleh Anies. Terbukti, juga berdasarkan temuan survei, safari yang dilakukan Anies bersama Partai Nasdem selama dua bulan terakhir pasca deklarasi bakal capres pada 3 Oktober 2022, berkontribusi terhadap peningkatan popularitas Anies.
"Sehingga intensitas safari politik mengelilingin Indonesia harus kian ditingkatkan," katanya.
Demokrat Tak Mau Terhambat
Sikap Demokrat menyerahkan penentuan bakal cawapres kepada Anies seiring pandang dengan keinginan ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY tidak ingin finalisasi penjajakan Koalisi Perubahan yang diperkuat partainya bersama Nasdem dan PKS mentok karena terhambat diskusi tentang sosok yang tepat mendampingi Anies.
“Kami rasional saja. Jangan sampai faktor penentuan bacawapres ini justru menjadi hal yang menghambat bagi terbentuknya Koalisi Perubahan," kata AHY, Kamis 26 Januari 2023.
AHY mengatakan sikap Demokrat dan PKS yang sempat mendorong kader terbaiknya untuk mendampingi Anies sebagai hal wajar. Demokrat sebelumnya mendorong dirinya menjadi bakal cawapres Anies, sementara PKS mendorong Ahmad Heryawan. Namun demikian, tambah dia, Demokrat kini mendorong PKS agar menyerahkan keputusan bakal cawapres kepada Anies.
"Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi,” tutur AHY.
Tak hanya itu, AHY sekaligus menegaskan kembali Partai Demokrat mendukung Anies sebagai bakal capres dari Koalisi Perubahan. Dia menyampaikan dukungan sudah menjadi satu kesepahaman antara Nasdem dan PKS dalam penjajakan koalisi.
Penegasan Demokrat mendukung Anies sebagai bakal capres disampaikan AHY berbarengan saat dirinya mengajak Nasdem dan PKS membentuk Sekretariat Perubahan. Pembentukan sekretariat diharapkan menjadi simbolis terbentuknya Koalisi Perubahan.
Terbukti Dongkrak Elektabilitas
Safari politik mengunjungi daerah-daerah yang dilakukan oleh Anies Baswedan berkontribusi terhadap peningkatan popularitasnya sebagai capres. Hal ini diungkap Bawono Kumoro, berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia 30 Oktober - 5 November 2022.
Dijelaskan Bawono, sebelum deklarasi dan safari politik dilakukan, popularitas Anies belum mendekati angka 90 persen. Dalam temuan survei pasca deklarasi, popularitas Anies mencapai 89 persen.
“Pascadeklarasi sebagai bakal calon presiden oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober lalu nama Anies Baswedan memang kian semakin memperoleh atensi pemilih,” kata Bawono, Sabtu 3 Desember 2022.
Peningkatan popularitas tersebut, sebut dia, tentu saja juga mempengaruhi peningkatan elektabilitas Anies yang mampu berada di posisi dua besar. Sebab tidak mungkin orang memilih calon tidak dia kenal. Dengan hanya tiga nama capres yang disurvei, elektabilitas Anies mengalami peningkatan.
Bawono merinci hasil survei, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas 33.9 persen, Anies Baswedan 32.2 persen, kemudian Prabowo Subianto dengan 23.9 persen. Sisanya, sebanyak 10 persen responden, tidak menjawa
"(Safari politik ke daerah) turut berkontribusi terhadap peningkatan popularitas Anies,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: