Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Masa Jabatan Habis, Jokowi Disarankan Tidak Cari Gara-gara dengan 'Tendang' Surya Paloh Cs Hanya karena Dukung Anies Baswedan

        Jelang Masa Jabatan Habis, Jokowi Disarankan Tidak Cari Gara-gara dengan 'Tendang' Surya Paloh Cs Hanya karena Dukung Anies Baswedan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) lakukan reshuffle terus mengemuka beberapa hari terakhir ini. Salah satu yang jadi penantian apakah akhirnya Surya Paloh dan NasDem akan ditendang Jokowi dari kubu istana.

        Mengenai hal ini, Jurnalis Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief (Hersu) mengungkapkan bahwa langkah langkah yang akan Jokowi ambil soal reshuffle ini harus dihitung dengan tepat.

        “Saya kira Pak Jokowi kalkulasi politiknya harus betul-betul tepat,” ujar Hersu di kanal Youtube-nya, dikutip Senin (30/1/23).

        Baca Juga: Punya Watak Kuat, Surya Paloh Disebut Sudah Berhitung Potensi Bisnisnya Diganggu Akibat Dukung Anies Baswedan: Dia Sudah Tak Peduli Lagi!

        Bukannya tanpa alasan, Hersu menilai jika Jokowi memilih untuk menendang NasDem karena pilihan mendukung Anies Baswedan, maka itu bukanlah pilihan yang bijak.

        Jokowi dinilai hanya akan menambah musuh baru dengan menendang NasDem dari kabinet.

        “Menendang NasDem dari kabinet hanya akan menambah musuh baru dan menambah front pertempuran yang harus dihadapi Pak Jokowi makin banyak,” ujarnya.

        Baca Juga: Diam saat Habib Rizieq Dipenjara, Advokat Pertanyakan Spanduk Anies Baswedan Tegakkan Khilafah: Dia Itu Menghindar Soal Isu Umat Islam!

        Dikatakan menambah musuh baru karena menurut Hersu, saat ini Jokowi sedang bekutat pada sejumlah masalah.

        Di antara masalah yang ada adalah ketegangan dengan Megawati Soekarnoputri di PDIP terkait isu 3 periode dan perpanjangan masa jabatan.

        “Dia sekarang berhadapan dengan PDIP soal penundaan pemilu dan tiga periode yang kedua dukungan dia pada Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

        Menendang NasDem karena pilihan mendukung Anies menurut Hersu sama saja Jokowi membakar jembatan pada kekuasaan setelah resmi selesai menjadi presiden.

        Hal itu menurut Hersu tak menguntungkan Jokowi yang dinilai masih punya kepentingan politis terhadap langkah keluarga di perpolitikan di Indonesia

        “Belum lagi kalau dia bersikeras untuk menghalangi Anies Baswedan mendapat tiket dengan berbagai cara padahal masa jabatan Pak Jokowi dipastikan akan berakhir di 2024 ini kan sama saja Pak Jokowi membakar jembatan pada kekuasaan,” tegasnya.

        Baca Juga: Tiada Henti Gangguan Menghampiri Anies Baswedan, Aktivis: Lawan Takut, Istana Sudah Sampai pada Kesimpulan Anies Bakal Menang di Pilpres!

        “Bila Anies yang jadi presiden maka Pak Jokowi akan kehilangan akses pada istana padahal ini Pak Jokowi butuh menyelamatkan kepentingan politiknya dan dinastinya,” jelasnya.

        Sementara itu, Jokowi mengaku tak ada yang istimewa terkait pertemuannya dengan Surya Paloh beberapa hari lalu, dan ketika ditanya apakah terkait reshuffle Jokowi enggan berbicara banyak.

        Baca Juga: Sudah Keliling Bersama Tapi Suara Pemilih Anies Baswedan Malah Banyak ke PKS dan Demokrat, Surya Paloh dan NasDem Apes?

        "Biasa-biasa saja," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023) sebagaimana dikutip dari laman detikcom.

        "Mau tahu aja," kata Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: