Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sumbang Rp69,07 Triliun PDB Nasional, Menko Airlangga Dorong Peranan Industri Karet Dalam Negeri

        Sumbang Rp69,07 Triliun PDB Nasional, Menko Airlangga Dorong Peranan Industri Karet Dalam Negeri Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah mendorong industri karet lewat kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan melalui kampanye Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

        Airlangga menyampaikan industri karet menjadi salah satu industri yang berkontribusi besar bagi perekonomian nasional, yakni menyumbang sebesar Rp69,07 triliun pada 2021.

        Baca Juga: Lapor ke Jokowi, Menko Airlangga Sebut Realisasi PC-PEN 2022 Capai Rp414,5 Triliun

        "Industri Karet khususnya di sektor industri karet, barang dari karet, dan plastik, mampu mencatat pertumbuhan mencapai 1,08% bila dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp68,34 triliun. Sementara itu, nilai ekspor pada periode Januari hingga September 2022 mencapai USD5124.9 juta," kata Airlangga, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (31/1/2023).

        Lebih jauh, Airlangga berharap Indonesia tidak hanya menjadi konsumen atau target pasar saja bagi industri karet, melainkan juga bisa menjadi produsen.

        Dalam peresmian Pabrik Lead Rubber Bearing (LRB), Bearing, Expansion Joint, dan Fasilitas Uji Seismik Isolator milik PT Magdatama Multi Industri (MMI), di Karawang, Senin (30/1/2023) kemarin, Airlangga berujar, di tengah upayanya mendorong industri karet dalam negeri, pabrik bearing ini menjadi penting.

        Pasalnya, menurut dia, selain dapat menggenjot perekonomian nasional, industri karet seperti pabrik bearing juga memberikan dukungan bagi pengembangan infrastruktur tahan gempa.

        "Di tengah Indonesia yang rawan gempa, pabrik bearing ini menjadi penting, dan saya bicara dengan Menteri PUPR bahwa ini harus dipersiapkan tak hanya untuk jembatan dan jalan tol, tetapi juga untuk bangunan. Di beberapa negara pemakaian LRB diwajibkan karena menahan gempa sampai 8 skala richter, dan jika ini diwajibkan juga untuk di Jakarta atau beberapa di Pulau Jawa lainnya, akan membuat gedung lentur terhadap bencana," jelasnya.

        Airlangga mengungkapkan perusahaan yang baru saja ia resmikan itu memproduksi Magda LRB yang telah memenuhi ketentuan TKDN cukup tinggi hingga mencapai 78,75%, sedangkan tipe bearing lainnya, yaitu Magda Pot Bearing memiliki TKDN mencapai 57,71%. Selain itu, bearing tersebut juga sangat bermanfaat bagi negara yang cukup rawan terhadap gempa bumi seperti Indonesia.

        Baca Juga: Harga Bahan Olahan Karet di Tingkat Gapkindo Stagnan Rp17.500 per Kilogram

        "Pabrik ini mempunyai kapasitas cukup besar dan ini memenuhi kebutuhan Pak Basuki (Menteri PUPR) untuk bearing jalan maupun jembatan. Bahan bakunya juga hampir seluruhnya local content, baik baja dan karetnya, dan produk yang dihasilkan juga memenuhi SNI. Tentu ini sangat dibutuhkan, dan sangat sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa dalam pembangunan menggunakan produk dalam negeri," ujar Airlangga.

        Sebagai informasi, PT MMI sendiri sudah berpengalaman selama 30 tahun dengan berkontribusi pada banyak proyek strategis infrastruktur di Indonesia. Hingga saat ini, produk bantalan jembatan atau bearing yang tahan terhadap gempa, yakni LRB Magdatama, telah dipasang pada beberapa proyek infrastruktur strategis di Indonesia, salah satunya Jembatan Kretek di Yogyakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: