- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Andalkan Penjualan Lahan Industri, Marketing Sales Puradelta Lestari Sukses Raih Rp1,86 Triliun
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) tengah diliputi kebahagiaan. Pasalnya, sepanjang tahun 2022, pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas yang terletak di Cikarang Pusat itu baru saja mencetak angka Rp1,86 triliun untuk marketing sales. Pencapaian tersebut 3,6% lebih tinggi daripada target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp1,80 triliun.
Sekretaris Perusahaan, Tondy Suwanto, menjelaskan bahwa kontributor terbesar dari terlampauinya target tersebut adalah penjualan lahan industri. Puradelta Lestari berhasil menjual 60 hektar lahan industri pada tahun 2022 berkat berkembangnya sektor industri data center.
Baca Juga: Kantongi Marketing Sales Rp8,8 Triliun, BSD Ungkap Residensial Murah Jadi yang Paling Laris
“Tahun lalu, kami mengembangkan kawasan industri GIIC Kota Deltamas, khususnya pengembangan zona industri data center. Hal ini membuahkan hasil dan diharapkan dapat terus menarik minat para pelaku usaha data center untuk berinvestasi di kawasan industri kami,” ungkap Tondy dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.
Tidak hanya berfokus pada kawasan industri, untuk meningkatkan kenyamanan bagi para penghuni, pekerja, dan pelaku usaha di kawasan Kota Deltamas, anak perusahaan Sinarmas Land tersebut meluncurkan Kompleks Ruko Almadine dan menawarkan kluster hunian baru yang diberi nama De Silva.
Baca Juga: Untung Banyak, Triniti Land Kantongi Marketing Revenue Sebesar Rp948,09 Miliar!
“Kami ingin menjadikan Kota Deltamas sebagai pusat aktivitas modern terlengkap di kawasan timur Jakarta. Oleh sebab itu, kami terus melakukan pengembangan di berbagai sektor. Pada tahun 2022, kami juga melakukan pembangunan pusat perbelanjaan berskala besar di area komersial Kota Deltamas,” jelasnya.
Baca Juga: Terus Lakukan Inovasi, Salvo Boyong 5 Penghargaan di Ajang Marketing Excellence Awards 2022
Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2021, Puradelta Lestari belum mampu mencapai target marketing sales-nya yang bernilai Rp2 triliun. Perusahaan itu hanya memenuhi 88% target dengan meraih Rp1,76 triliun. Hal tersebut disebabkan oleh adanya gelombang kedua pandemi pada semester kedua tahun 2021 yang membatasi mobilitas sehingga berimbas pada tertundanya beberapa proses transaksi jual beli lahan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: