Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maju Jadi Next Jokowi, Janji Anies Baswedan Sama Prabowo Terus Disoroti: Secara Etik, Dia Telah Ingkar...

        Maju Jadi Next Jokowi, Janji Anies Baswedan Sama Prabowo Terus Disoroti: Secara Etik, Dia Telah Ingkar... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menyoroti santernya masalah janji tertulis antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.

        Polemik tersebut berawal dari pernyataan Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno yang membuka tabir terkait adanya hal tersebut.

        Baca Juga: Jalan Mimpi Jadi Next Jokowi Kian Pasti, Anies Baswedan Tak Usah Merengek-rengek Lagi

        Menurut Arif, santernya masalah tersebut jelas akan menjadi sebuah dilema tersendiri bagi mantan menteri pendidikan itu.

        Apalagi mengingat bagaimana Anies semakin mantap untuk melangkah maju dan memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

        "Dalam konteks Anies dan Prabowo ini tentu menimbulkan dilema bagi Anies karena ketika maju pilkada DKI Jakarta, diusung Gerindra. Selain saat ini yang tengah ramai pembicaraan perjanjian Anies dengan Gerindra bahwa Anies tidak akan menjadi lawan Prabowo," ujar Arif.

        Di sisi lain, jika perjanjian itu dilanggar maka akan berpotensi menimbulkan persepsi publik bahwa Anies ingkar janji pada Prabowo. Juga dari sisi etika, publik akan berpandangan bahwa Anies politisi ambisius.

        Baca Juga: Tiket Jadi Penerusnya Jokowi Dikantongi Anies, Taruhan Alphard Diungkit Habis: Jangan Angkuh...

        "Perjanjian itu jelas menjadi kendala, minimal secara etik dan persepsi publik. Secara etik Anies ingkar janji pada janjinya dan persepsi publik potensial menuding Anies politisi yang ambisius," tegasnya.

        Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno blak-blakan soal adanya perjanjian politik di masa lalu antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Perjanjian itu terkait Pemilihan Presiden (Pilpres).

        Sandiaga menyebut perjanjian itu ditulis sebelum Pilkada Jakarta 2017 lalu dan masih berlaku hingga kini.

        Baca Juga: Majunya Anies Baswedan Kian Terang, Lumpuhnya Jokowi Tak Bisa Ditahan: Oligarki Akan Berbalik Badan

        "Seingat saya memang pernah ada perjanjian itu, bisa jadi batu pijakan dan jadi diskusi yang baik karena diskusi-diskusi itu bisa menganalisa bagaimana pembentukan koalisi dan kesepakatan-kesepakatan seperti apa yang dituangkan dalam sebuah perjanjian," katanya saat berada di istana kepresidenan Jakarta, dikutip dari radarsolo, Selasa (30/1/2023).

        Bermula saat Akbar Faizal mulai membahas video lawas Anies yang menyebutkan jika dirinya tidak akan maju dalam pencalonan Presiden, selama Prabowo juga maju di dalamnya.

        "Pak Sandi dan pak Anies harus memahami itu karena yang beredar kan ada juga potongan video bagaimana pengakuan pak Anies yang mengatakan dia tidak akan pernah berpikir untuk jadi presiden karena dia tahu pak Prabowo akan maju sebagai calon presiden," kata Akbar Faizal di Podcast Youtube miliknya.

        Akbar lantas mempertanyakan adakah semacam kesepakatan atau perjanjian di dalamnya. Sandiaga mengamini jika hal itu memang benar ada dan mengusulkan untuk lebih jelasnya mengundang Fadly Zon sebagai saksi yang men draft dan menulis tangan perjanjian tersebut.

        Baca Juga: Ngeluh Soal Majunya Anies, Jokowi Disarankan Ambil Alih Kubu Megawati: Biar Capresnya Sesuai Keinginan Sendiri

        "Tertulis dan untuk episode itu saya mengusulkan Bang Akbar mengundang Fadli Zon karena dia yang men draft dan menulis tangan itu ya, tapi gak tahu yah dia berani atau enggak ngomong itu," beber Sandiaga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: