Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerindra Panik Sampai 'Teriak-teriak' Klaim Perjanjian dengan Anies Baswedan? Refly Harun Sampai Heran: Kalau Prabowo Kalah Ya Harus...

        Gerindra Panik Sampai 'Teriak-teriak' Klaim Perjanjian dengan Anies Baswedan? Refly Harun Sampai Heran: Kalau Prabowo Kalah Ya Harus... Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi/
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Elite Gerindra mulai meriuhkan ruang publik dengan klaim janji Anies Baswedan ke Prabowo Subianto yang diduga soal maju di Pilpres.

        Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun menyebut bahwa dirinya tak mau menyoroti soal klaim perjanjian tersebut karena menurutnya perjanjian di politik itu soal komitmen dan bukan ranah privat.

        “Yang namanya perjanjian di bidang politik itu komitmen jadi tidak bisa itu private,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (1/2/23).

        Baca Juga: Tiada Henti Gangguan Menghampiri Anies Baswedan, Aktivis: Lawan Takut, Istana Sudah Sampai pada Kesimpulan Anies Bakal Menang di Pilpres!

        Refly sebagaimana pihak lainnya mengaku tidak tahu apa sebenarnya isi perjanjian yang mendadak dipermasalahkan oleh beberapa elite Gerindra salah satunya Sandiaga Uno, khususnya soal ada atau tidak poin yang menyebut Anies tidak boleh bersaing dengan Prabowo di Pilpres.

        Menurut Refly, agar tidak tanggung dalam berdemokrasi maka seharusnya Gerindra tak akan mempermasalahkan majunya Anies sebagai calon presiden.

        Baca Juga: Telak! Arief Poyuono Skakmat Sandiaga Uno Soal Tudingan Janji Politik Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto: Dia Mesti Ngaca!

        “Kalau menurut saya berdasarkan demokrasi yang hakiki dan sejati, Why Not? Semua orang bersaing secara sehat yang penting pemilunya jujur dan adil,” ungkap Refly.

        Pemilu yang baik menurut Refly adalah yang membuka kesempatan bagi segenap anak bangsa untuk bisa bersaing menjadi pemimpin.

        Karenanya Refly heran mengapa Gerindra tiba-tiba memperasalahkan janji yang sampai sekarang tidak jelas apa isinya.

        “Kenapa Prabowo harus khawatir? Karena kita cari yang terbaik untuk Indonesia. Kalau seandainya Prabowo kalah ya harus gentle, kalaupun menang ya harus menang terhormat, Anies dan Ganjar juga harus begitu,” jelas Refly.

        Sebelumnya, Salah satu elite Gerindra yang juga eks tandem Anies di DKI lalu sekaligus mantan cawapres Prabowo di 2019, Sandiaga Uno sesumbar ada perjanjian antara Anies dan Gerindra, lebih khusus ke Prabowo dan dirinya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Didukung 3 Partai Tapi Belum Ada Cawapres, Rocky Gerung Sebut Nggak Penting: Nanti Saja H-2 Pendaftaran

        Bahkan ia mengklaim perjanjian tersebut masih berlaku, meskipun ketika ditanya lebih lanjut soal muatan perjanjian tersebut, Sandiaga pilih diam seribu bahasa.

        “Jadi perjanjian itu perjanjian yang menurut saya memikirkan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan saat itu kita mencalonkan, kepentingan apa yang pak Prabowo harapkan kepada kita berdua dan poinnya," tutur Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

        Baca Juga: Termasuk Anies Baswedan, Nggak Bakal Ada Capres yang Bersih dari Oligarki! Aktivis: Maaf Banget, Bukan Rahasia Lagi...

        Sementara itu, DPP Gerindra sendiri yang mengklaim pegang perjanjian tersebut yang bermaterai menegaskan tidak akan membuka perjanjian tersebut ke publik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: