Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Perubahan Sudah Satu Suara, Tapi Dianggap Masih Mentah Sudah Berani Dukung Anies Baswedan

        Koalisi Perubahan Sudah Satu Suara, Tapi Dianggap Masih Mentah Sudah Berani Dukung Anies Baswedan Kredit Foto: Instagram/Mazdjo Pray
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat media sosial, Mazdjo Pray mengatakan bahwa koalisi perubahan yang terdiri dari Nasdem, PKS dan Demokrat dan adalah koalisi yang masih mentah. 

        Bukan tanpa alasan, Mazdjo mengatakan ini karena ia merasa pencalonan Anies Baswedan menjadi calon presiden nyatanya lebih banyak sialnya ketimbang berkahnya.

        “Masalahnya Nasdem sendiri itu nggak punya cukup kursi di parlemen untuk suara politik itu mereka sementara kan sendirian saja mengusung Anies dan mau nggak mau mereka harus membangun sebuah koalisi,” kata dia.

        Baca Juga: Kode-kodean Soal Polemik Reshuffle NasDem, Agenda Jokowi Jadi Disorot Tajam

        “Bahkan bisa dibilang sejatinya reputasi Anies itu jauh lebih berkembang ketimbang partainya sendiri yang masih konyol menentukan posisi,” tambahnya.

        “Anies sudah kemana-mana, koalisinya belum terbentuk dan sudah barang pasti Anies hanya digunakan sebagai boneka untuk memperoleh atensi dari publik,” jelasnya.

        Menurut dia pula, koalisi perubahan yang belum seberapa daya politiknya justru sudah terlihat goyah sejak awal.

        “Selain Partai Demokrat yang telah menyatakan akan mendukung Anies, PKS siap terjun ikut-ikutan dalam kondisi Anis yang kurang memadai,” katanya 

        Baca Juga: Eks Elite NasDem Tegaskan Tak Relevan Menyamakan Jokowi dengan Firaun: Jauh Sekali, Nggak Pas!

        “Tapi masalah baru muncul saat PKS kemarin heboh itu beritanya mendeklarasikan dukungan untuk Anis, eh Aniesnya malah nggak ada,” tambahnya. 

        “Hanya ada Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sudirman Said kemudian sebagai perwakilan katanya tim kecilnya Anis dan juga ada Sekjen Partai Demokrat,” jelasnya.

        “Ada kabar besar dukungan PKS yang hadir cuma level bawahan doang deklarasi tersebut bukan sebuah perayaan politik tapi sebuah pertunjukan yang ironis yang mempertontonkan mentahnya koalisi,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: