Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembali Kuatkan Kolaborasi Demi Maksimalkan Pelayanan, KCIC Kian Siap Jalankan Kereta Cepat

        Kembali Kuatkan Kolaborasi Demi Maksimalkan Pelayanan, KCIC Kian Siap Jalankan Kereta Cepat Kredit Foto: Kemenhub
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama 20 perusahaan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) menjelang persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (1/2/2023). MoU dilakukan untuk berbagai aspek layanan KCJB, mulai dari penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi, serta penerapan energi terbarukan.

        "Kerja sama dilakukan sebagai bagian dari upaya persiapan operasional KCJB. Termasuk untuk meningkatkan pelayanan KCJB pada calon penumpang, meningkatkan revenue stream serta memberikan dampak pada masyarakat di sekitar trase KCJB," kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangannya, Rabu (1/2/2023).

        Baca Juga: Pro Kontra Proyek Kereta Cepat, KCIC Minta Konsesi Jadi 80 Tahun hingga Sikap Keberatan Jonan

        Adapun 20 perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman adalah perusahaan BUMN, afiliasi BUMN, BUMD hingga perusahaan swasta yaitu Bank Mandiri, Telkom, BRI, BNI, BJB, Nusatrip, Tiket.com, Traveloka, Voltras Travel, Pointer, Jaklingko, GoTo, Grab, Finnet, Xendit, Doku, OVO, PT Lanais, Indonesia Battery Corporation, dan Pertamina Power Indonesia.

        "Kami bersyukur dukungan dari berbagai pihak untuk KCJB ini sangat tinggi. Kami akan berupaya memaksimalkan semua dukungan itu agar KCJB selalu dapat membawa dampak yang positif bagi semua pihak dari waktu ke waktu," ujarnya.

        Dwiyana menyebutkan, KCJB adalah bisnis yang strategis dan memiliki potensi pengembangan yang baik. Karena itu, KCIC terbuka pada berbagai pihak untuk membangun kemitraan dari berbagai potensi yang ada. Bahkan dalam waktu dekat, KCIC juga akan membuka peluang kerja sama untuk naming right pada stasiun - stasiun yang akan dilintasi oleh Kereta Cepat Jakarta Bandung. 

        "Kami berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara. Karena itu potensi-potensi pengembangan yang ada terus kami gali dan kami bangun. Kami terbuka untuk melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan BUMN ataupun perusahaan swasta yang ingin bersama-sama mengoptimalkan kehadiran KCJB." tutup Dwiyana.

        Baca Juga: Jokowi Terpesona Melihat Wajah Baru Pasar Seni Sukawati, Menteri Basuki: Terbaik di Indonesia!

        Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Jasa dan Logistik, Desty Arlaini, yang menyampaikan bahwa pemerintah mendukung rencana percepatan proyek kereta cepat, dan pertumbuhan ekonomi yang mungkin ditimbulkan karena proyek ini.

        "Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui proyek infrastuktur. Salah satunya adalah proyek kereta cepat Jakarta–Bandung ini," ujarnya.

        Baca Juga: El Nino Bayangi Indonesia, Pemerintah Jokowi Gerak Cepat Perkuat Kesiagaan Pemda

        Desty juga menambahkan bahwa fokus KCIC dalam persiapan operasional sejalan dengan arahan dari kementerian marves. Hal ini yang menjadi salah satu alasan pelaksanaan penandatanganan perjanjian Kerjasama antara KCIC dengan 20 perusahaan.

        Baca Juga: Kawal Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Menhub: Beroperasi Komersial Juli 2023

        "Tentu saja kenyamanan penumpang dan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar trase KCIC semakin diperhatikan oleh KCIC selaku pemilik dan operator kereta api cepat. KCIC tidak bisa melaksanakan ini semua sendiri tanpa adanya dukungan dari para mitra usaha." tambah Desty.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: