Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manuver Airlangga Beneran Merapat, Situasi NasDem Bisa-bisa Jadi Gawat: Anies Akan Merugi...

        Manuver Airlangga Beneran Merapat, Situasi NasDem Bisa-bisa Jadi Gawat: Anies Akan Merugi... Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyoroti manuver baru-baru ini dari Partai NasDem.

        Mendekatnya partai tersebut dengan Partai Golkar membuat sejumlah spekulasi bermunculan terkait hal tersebut.

        Baca Juga: Sukses Pimpin Jakarta Meski 'Digebuki' Habis-habisan dari Awal Menjabat Jadi Alasan Eks PSI Dukung Anies Baswedan: Pantas Jadi Presiden!

        Salah satunya adalah merapatnya kubu beringin itu dengan membawa Airlangga Hartarto menjadi duetnya Anies Baswedan.

        Menurut Jamiluddin, hal tersebut akan berdampak buruk terhadap situasi yang dimiliki oleh Surya Paloh dalam Koalisi Perubahan.

        Dirinya mengatakan mantan menteri pendidikan tersebut tak akan bisa membantu besar terhadap mengamankan kemenangan dari Anies.

        "Anies juga akan merugi seandainya Airlangga menjadi cawapresnya. Elektabilitas Airlangga yang sangat kecil tentu sulit mendongkrak elektabilitas Anies. Airlangga tidak akan membantu meningkatkan elektoral Anies," katanya pada Kamis (2/2/2023).

        Baca Juga: Manuver Sana-sini Bikin NasDem Dituding Bakal Tinggalkan Anies, Anak Buah Surya Paloh Jujur: Hanya Isapan Jempol Belaka

        Lantaran itu, ia meyakini jika Golkar akan tetap memilih KIB sebagai ruangnya, karena peluang Airlangga masih terbuka.

        "Golkar juga akan merasa nyaman di KIB. Sebab, Golkar dapat menjadi "pemimpin" di KIB. Hal itu tidak akan diperolehnya kalau berpaling ke Koalisi Perubahan," katanya.

        Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku menyambut baik adanya pertemuan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ia menyampaikan, bahwa pihaknya terbuka menyambut jika Golkar mau bergabung menjajaki Koalisi Perubahan bersama NasDem, PKS dan Demokrat.

        Baca Juga: Demokrat Diolok-olok Karena Dukung Anies Cuma Lewat 'Press Rilis', Effendi Choiri Beri Pembelaan 'Biar Ngutipnya Enak jadi Gak Salah Nulis'

        "Pertemuan teman-teman Nasdem dengan Golkar hari ini merupakan rencana yang sudah dikomunikasikan dengan kami. Demokrat mendukung pertemuan ini karena jika ada partai lain yang juga ingin ikut serta dalam Koalisi Perubahan ini, Demokrat akan menyambut baik," kata Herzaky kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

        Ia mengatakan, bagi Demokrat, Koalisi Perubahan adalah koalisi yang terbuka. Menurutnya, yang terpenting jika ada partai lain yang ingin bergabung harus memiliki cara pandang dan komitmen yang sama, agar saling menguatkan.

        "Bukan saling melemahkan. Kami ke depannya juga mungkin saja bersilaturahmi dan berkunjung ke teman-teman Golkar atau parpol-parpol lainnya," ungkapnya.

        Ia menambahkan, bahwa Koalisi Perubahan sudah jelas memiliki bakal calon presidennya. Untuk itu, ia menyarankan jika ada partai politik yang masih galau, Koalisi Perubahan siap menampung.

        Baca Juga: Anies Baswedan dan Tim Kecil Koalisi 'Nyamperin' Kantor Demokrat, Ada Apa?

        "Yang terpenting, parpol yang mau bergabung, harus menerima karakter perubahan dari koalisi ini. Harus bisa menyesuaikan. Kami bertiga sudah satu nafas. Nasdem dengan prinsip restorasi. PKS dengan semangat perubahan. Begitu juga Demokrat dengan semangat perubahan dan perbaikannya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: