Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Solusi Pengentasan Stunting, Wapres Ma'ruf Amin Dukung Program Cadangan Pangan

        Jadi Solusi Pengentasan Stunting, Wapres Ma'ruf Amin Dukung Program Cadangan Pangan Kredit Foto: BPMI Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, upaya percepatan pengentasan stunting dapat dilakukan salah satunya dengan peningkatan cadangan pangan bagi masyarakat Indonesia. Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 menyebutkan angka prevalensi stunting masih berada di angka 21,6%, sedangkan pemerintah menargetkan prevalensi stunting 14% pada 2024.

        “Saya setuju sekali penanganan stunting itu menggunakan cadangan pangan yang kita punya,” ujar Wapres saat menerima Dewan Pengurus Pusat Serikat Petan Indonesia (DPP SPI) di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta, Jumat (03/02/2023).

        Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Raih Gelar Doktor, Wapres Ma'ruf Amin Beri Ucapan Selamat

        Menurut Wapres, pemerintah tengah mendorong peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani, sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting.

        “Sekarang pemerintah mendorong protein hewani, dan itu juga sekaligus mendorong peternakan kita tumbuh,” jelas Wapres.

        Sebagai upaya mendukung komponen cadangan makanan tersebut, Wapres menekankan, perlu adanya diversifikasi pangan sebagai upaya mengelola kebutuhan pangan.

        “Diversifikasi pangan itu memang harus kita galakan,” tegas Wapres.

        Baca Juga: Koalisi Perubahan Amankan Tiket Kursi Jokowi, Pendukung Anies Yakin Akan Adanya Kejutan Lagi: Mungkin Maret...

        Terkait isu reforma agraria, Wapres menekankan pemerintah memastikan Tim Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria dan Penguatan Kebijakan Reforma Agraria (TPPKA-PKRA), untuk terus bekerja secara aktif dan menindaklanjuti persoalan yang muncul, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

        “Pemerintah sudah berkomitmen untuk melakukan reforma agraria dengan membagi tanah-tanah yang memang tidak dimanfaatkan,” kata Wapres.

        “Jangan sampai lahan kita tidak termanfaatkan, oleh karena itu perlu ada langkah-langkah melakukan redistribusi lahan melalui reforma agraria,” imbuhnya.

        Baca Juga: Dielu-elukan Jadi Penerusnya Jokowi, Kemenangan Anies Diyakini Sudah Pasti: Ngapain Muji-muji...

        Wapres berharap, DPP SPI dapat meningkatkan kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan petani di Tanah Air. “Saya berharap memang SPI mengambil peran untuk pendidikan petani,” pungkas Wapres.

        Sebelumnya, Ketua Umum DPP PSI Henry Saragih menyampaikan, akan terus mendukung upaya pemerintah dalam kemajuan pangan Indonesia, khususnya bidang pengembangan kedaulatan pangan dalam negeri.

        “Kegiatan-kegiatan utama adalah untuk reforma agraria dan kedaulatan pangan, alhamdulillah sesuai dengan program pemerintah. Dan sampai dengan sekarang menjadi prioritas dan memang kita usulkan agar kedaulatan pangan dan reforma agraria ini dibangun di negeri kita,” ungkap Henry.

        Sebagai informasi, Serikat Petani Indonesia (SPI) merupakan organisasi yang telah berdiri sejak 1998 dan tersebar di 25 provinsi, beranggotakan petani kecil, petani tak bertanah, buruh tani, dan masyarakat pedesaan. Organisasi ini bergerak pada bidang kedaulatan pangan, reforma agraria pertanian agroekologi, koperasi petani, dan hak asasi petani.

        Baca Juga: Nyatakan Dukung Anies Jadi Next Jokowi, KIB Tandingan Gak Takut Ditekan Parpol Sendiri: Kita Jalan Terus!

        Hadir pada kesempatan tersebut, Sekretaris Umum DPP SPI Agus Ruli Ardiansyah, Ketua DPP SPI Ali Fahmi, Ketua DPP SPI Angga Hermanda, Sekretaris Majelis Nasional DPP SPI Muhammad Harris Putra, dan Ketua DPP SPI sekaligus Anggota Koordinator Gerakan Petani Dunia (La Via Campesina) Zainal Arifin Fuat).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: