Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maksud Lain Surya Paloh Sowan Ke Markas Golkar: Ingin Tunjukkan Ketenangan Nasdem ke Pemerintah

        Maksud Lain Surya Paloh Sowan Ke Markas Golkar: Ingin Tunjukkan Ketenangan Nasdem ke Pemerintah Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh bersama pengurus Partai Nasdem lainnya diketahui telah bertamu ke Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023 kemarin.

        Sowan ini pun mendapatkan sambutan hangat dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. 

        Yang menjadi perhatian adalah kunjungan Paloh yang dilakukan usai Partai Demokrat dan PKS memberikan dukungan mereka kepada bakal calon presidennya (bacapresnya) Anies Baswedan.

        Baca Juga: PKS Akhirnya Temui Surya Paloh, Mulai Panas Lihat Sowan Nasdem ke Koalisi Lain?

        Meski banyak orang menganggap Paloh mulai ‘melipir’ dan melirik koalisi lain, Achmad Nur Hidayat selaku Ekonom dan Pakar Kebijakan publik justru menilai Paloh sedang menunjukan sikap politik yang tegas.

        Dimana kata dia, kunjungan itu bertepatan dengan Rabu Pon yang digadang-gadang menjadi hari reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi.

        “Maksud politiknya adalah ingin menegaskan bahwa Nasdem kalau seandainya memang benar ada atau terkena reshuffle. Nasdem kelihatannya tidak mau memikirkan hal tersebut,” kata Achmad melalui youtube channelnya, Jumat, (03/02/23).

        “Ini aslinya bahasa sinyal yang ingin ditunjukan oleh Surya Paloh sebagai Ketua Umum Nasdem, bahwa we are oke, kalau mau di reshuffle itu kan hak prerogatifnya presiden Jokowi,” tambahnya. 

        “Tapi kalau seandainya tidak ada, ya Partai Nasdem tetap melakukan agenda politik,” jelasnya.

        Baca Juga: Willy Aditya Bela Surya Paloh, Sebut Sowannya ke Golkar Adalah Upaya Menjaga Demokrasi Indonesia

        Dan dalam hal ini menurut Achmad, Surya juga ingin menunjukkan bahwa Nasdem pun masih terbuka dengan berbagai partai. 

        “Baik itu partai oposisi yaitu Demokrat dan PKS yang sudah bergabung dengan mereka dan partai koalisi pemerintah dalam hal ini adalah Golkar ya,” katanya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: