PDIP Ngaku Tak Suka Berkoalisi dengan Partai yang Doyan Impor, Nasdem Membalas: Impor itu Ikut Presiden
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku partainya tak suka berkoalisi dengan partai yang suka impor.
Hal itu juga berlaku tentang partai mana yang akan digandeng partai berlogo banteng tersebut untuk urusan copras-capres 2024.
"Kalau PDI kan dalam fakta-fakta empirisnya selalu bekerja sama dengan partai lain. Karena spirit gotong royong sebagai saripati dari Pancasila itu. Tetapi dalam kerja sama ini melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain terhadap masa depan, cara pandang terhadap masa depan. Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini nggak cocok buat PDI Perjuangan," kata Hasto.
Menanggapi hal itu, elite Partai Nasdem menimpali kalau kebijakan terkait impor tidak bisa ditumpukan kepada menteri, karena menteri itu hanya pembantu Presiden.
"Apa pun kebijakan yang diambil kementerian itu konteksnya adalah ikut pemerintah (Presiden Joko Widodo). Kalau demikian, yang melakukan impor itu adalah negara dan untuk kepentingan negara,” kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali dikutip dari rmol, Jumat (3/2).
Ahmad Ali menegaskan, Hasto salah kaprah menyinggung partai politik yang doyan impor. Pasalnya, seluruh kebijakan maupun program di kementerian tidak ditentukan partai politik.
"Jadi semua keputusan impor atau tidak itu diputuskan dalam ratas (rapat terbatas bersama presiden). Maka, pernyataan itu keluar konteks,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat