Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Perhatian Kemensos, Bocah Selamat Kasus Serial Killer Wowon di Bekasi Mulai Tunjukkan Keceriaan

        Jadi Perhatian Kemensos, Bocah Selamat Kasus Serial Killer Wowon di Bekasi Mulai Tunjukkan Keceriaan Kredit Foto: Kemensos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus pembunuhan berantai oleh pelaku Wowon dan kawan-kawan di Bekasi masih menjadi perbincangan masyarakat. Pelaku diketahui menjadikan orang-orang dekatnya sebagai korban. NA yang merupakan anak kandung Wowon menjadi salah satu korban selamat percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku.

        Menanggapi kasus ini, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra "Handayani" Bekasi melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Bekasi, seperti kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi, dan Dinas Pelindungan Perempuan dan Anak Daerah (DP3A) Kabupaten Bekasi.

        Baca Juga: TKW Jadi Korban Penipuan dan Pembunuhan Wowon CS, KemenPPPA: Jangan Mudah Diiming-imingi!

        NA merupakan salah satu dari empat orang dalam satu keluarga yang meminum kopi beracun racikan Duloh, rekan Wowon. Insiden ini mengakibatkan AM dan kakak tiri NA meninggal dunia. Melalui pemeriksaan dokter, NA dinyatakan sehat. 

        Pihak terkait di Bekasi menyetujui agar NA mendapatkan pelayanan lebih lanjut di Sentra "Handayani". Mewakili Kepala Sentra "Handayani" Jakarta, Plt. Kasubag Tata Usaha Meerada Saryati Aryani berpesan kepada para petugas untuk memberikan perlindungan secara maksimal bagi NA juga tetap harus bisa menjaga kerahasiaan identitas anak. 

        Baca Juga: Benny Rhamdani Ungkap Hasil Investigasi BP2MI Terkait PMI Korban Kasus Wowon cs

        "Segera lakukan pemeriksaan psikososial bagi NA, pastikan apakah terdapat trauma di diri anak? Penuhi semua kebutuhan dan hak-haknya, juga telusuri keluarga besarnya," ujar Meerada di Bekasi, Minggu (5/2/2023).

        Berdasarkan keterangan, saat pertama datang NA merasa sedih dan kesulitan beradaptasi dengan orang-orang baru di sekelilingnya. Ditambah NA mengalami kesulitan dalam berbahasa Indonesia, karena sehari-harinya ia bersama keluarganya berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda. 

        Hingga saat ini, NA masih belum mengetahui bahwa ibu dan kedua kakak tirinya tewas dan ayah kandungnya merupakan seorang tersangka kasus serial killer.

        Namun, memasuki minggu ketiga, NA menunjukkan banyak perkembangan. Saat ini, ia sudah berbaur dengan anak-anak lainnya. NA sudah mulai memahami komunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahkan sudah mulai menunjukkan minatnya. 

        Baca Juga: DPR Apresiasi UPT Kemensos Salur Bantuan Tepat Sasaran

        NA diketahui memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata anak seusianya. NA pintar bercerita, senang mewarnai dan menggambar, serta memiliki daya tangkap yang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan saat NA diajarkan untuk membuat bentuk-bentuk binatang yang dianalogikan dari sebuah huruf atau angka. NA hanya butuh satu kali melihat tata cara pembuatannya kemudian ia bisa meniru dan mengembangkannya sendiri.

        NA sudah mulai ceria dan senang bermain sesuai dengan masa perkembangannya. Ia juga sudah bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) dan mulai mudah berbaur dengan teman-teman lainnya. Kini, NA menjalani rutinitas baru, yakni belajar mengaji. 

        Baca Juga: Teka-Teki Pembunuhan Berantai oleh Wowon CS hingga Anak Jadi Korban, KemenPPPA Buka Suara!

        Sentra "Handayani" memenuhi semua kebutuhan dasar NA, mulai dari makanan, susu, peralatan sekolah, hingga mainan. Bocah ini kian senang karena diberikan satu unit sepeda berwarna pink sesuai dengan warna kesukaannya. Dengan mengayuh sepeda, NA berbagi keceriaan bersama teman-temannya di komplek Sentra.

        Hingga saat ini, Sentra "Handayani" masih akan terus memberikan perlindungan bagi NA menelusuri keberadaan keluarga besar NA di Cianjur dan Bandung. Selanjutnya, akan didiskusikan terkait proses pengasuhan dan perawatan NA.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: