Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Sebut Anies Baswedan Harus Buka Suara Soal Tudingan Perjanjian-Utang dengan Prabowo Cs, Kalau Tidak...

        Pengamat Sebut Anies Baswedan Harus Buka Suara Soal Tudingan Perjanjian-Utang dengan Prabowo Cs, Kalau Tidak... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anies Baswedan ramai "diserang" sejumlah elite Gerindra soal klaim perjanjian dan utang. 

        Hal ini makin menjadi-jadi dengan Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa Mahmud yang mengungkap adanya perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam mendapat respons dari sejumlah kalangan.

        Heboh tentang kabar utang Rp 50 Miliar Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno dinilai berdampak pada pencapresan mantan mendikbud itu di Pilpres 2024.

        Pengamat Politik Sholeh Basyari mendesak Anies Baswedan untuk segera mengklarifikasi masalah tersebut. Jika tidak, kata Sholeh, masalah ini akan menjadi senjata lawan politik untuk menyerang Anies Baswedan saat mendekati Pilpres 2024.

        Baca Juga: Prabowo Cs Disarankan Jangan Cari Gara-gara ke Anies Baswedan Soal Klaim Utang-Perjanjian, Janji Masa Lalu Diungkit: Timbul dan Tenggelam...

        "Tumben Anies diam ya? Anies harus menjelaskan semua kepada publik, jangan didiamkan saja karena bisa menjadi bumerang nantinya," kata Sholeh dalam keterangannya, Selasa (7/2).

        Menurutnya, tudingan soal utang piutang ini memang tidak akan berlanjut ke soal pidana, tetapi citra Anies yang sudah dibangun selama ini bisa menjadi tercoreng.

        Baca Juga: 'Nggak Terima' Esemka Kebanggaan Jokowi Disebut Full Buatan China, Rocky Gerang Blak-blakan: Angin Ban Mobilnya Asli Indonesia!

        Dia menjelaskan, persepsi masyarakat selama ini bahwa Anies menang Pilkada DKI Jakarta tanpa menggunakan uang akan terbantahkan karena mencuatnya masalah utang piutang ini.

        "Anies dalam beberapa kesempatan selalu menyebutkan sebagai orang yang tidak punya uang, tetapi kenyataannya dia meminjam uang Rp 50 miliar biaya kampanye Pilkada DKI," lanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: