Masyarakat Tak Puas Sama Rezim Jokowi, Anies Baswedan Akan Digandrungi: Tumbuh Laksana Jamur...
Sosiolog Musni Umar pede akan masa depan dari perolehan suara yang akan dimiliki oleh Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dirinya mengatakan mantan menteri pendidikan tersebut akan terus mendapatkan suara baru seiring dengan tumbuhnya relawan baru.
Baca Juga: Nasdem dan PKS Godain Golkar, Tanda Anies Baswedan Rawan Ditinggal: Koalisinya Masih Acak-acakan...
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang merasa tidak puas dengan keadaan yang terjadi di era Joko Widodo alias Jokowi.
Hal inilah yang menurut Musni akan membuat pendukung dari mantan gubernur itu tumbuh subur laksana jamur di musim hujan.
"Relawan Anies tumbuh laksana jamur di musim hujan. Warga berbondong-bondong dirikan relawan Anies," ujar Musni Umar dikutip dari unggahan twitternya, @musniumar (7/2/2023).
Dikatakan Musni Umar, relawan Anies yang pada umumnya non partisipan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau harus kampanyekan Anies dan parpol pendukung Anies.
Menurut Musni Umar, dari berbagai diskusi kecil dengan para relawan Anies, ada 3 klasifikasikan penyebab tumbuh suburnya relawan Anies.
"Pertama, aspek ekonomi. Para pengusaha yang pernah sukses di bidang konstruksi misalnya, di era Presiden Jokowi, mereka gulung tikar. Penyebabnya, semua proyek diberikan kepada BUMN," ucapnya.
"Kalau menjadi sub kontraktor BUMN, pengusaha kecil menengah di peras harga dan pembayarannya bisa 4 Bulan baru dibayar," lanjutnya.
Baca Juga: Tak Mau Berlarut-larut Menagih Soal Utangnya Anies Baswedan, Sandiaga Uno: Lebih Baik...
Lanjut Musni Umar, mereka yang muda bergabung menjadi relawan Anies, karena merasa tidak ada masa depan di era Presiden Jokowi. Mereka ingin ada perubahan agar mudah dapat pekerjaan, ada keadilan dalam bidang ekonomi.
Selain itu, Musni Umar mengatakan, emak-emak merasa apa-apa mahal terutama sembako (sembilan bahan pokok). Kalau sudah naik harganya, tidak pernah turun karena yang menguasai sembilan bahan pokok adalah pengusaha tertentu yang berkolaborasi dengan penguasa.
"Kedua, aspek politik. Partai politik yang duduk di DPR RI seolah membebek pemerintah. Sejatinya mereka menjadi pengontrol pemerintah agar cita-cita Indonesia merdeka bisa diwujudkan," tukasnya.
Sementara untuk ketiga, menurut Musni Umar adalah aspek hukum. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hukum Indonesia, “Tajam ke bawah tumpul ke atas.”
"Mereka sebut kasus Sambo merupakan contoh rusaknya penegak hukum. Juga kasus PT Indosurya dengan dugaan kerugian hingga Rp 106 triliun di vonis bebas oleh hakim," kuncinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: