Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masih Merah, Rupiah Melemah -0,03% ke Angka Rp15.097 per Dolar AS

        Masih Merah, Rupiah Melemah -0,03% ke Angka Rp15.097 per Dolar AS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sama seperti sebelumnya, rupiah hari ini masih belum mampu menunjukkan keperkasaannya atas mata uang Amerika Serikat. Pada Kamis, 9 Februari 2023 ini, rupiah terpantau tergelincir -0,03% dan mengalami pengurangan 4 poin ke angka Rp15.097 per dolar AS.

        Tidak hanya terhadap dolar Amerika Serikat, rupiah ternyata juga mengalami depresiasi terhadap beberapa mata uang global, yakni dolar Australia, euro, dan poundsterling. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu terkoreksi -0,37% atas dolar Australia; terkoreksi -0,19% atas euro; dan terkoreksi -0,09% atas poundsterling.

        Baca Juga: Belum Bisa Bangkit, Rupiah Terkoreksi -0,15% atas Dolar AS pada 8 Februari 2023

        Apabila disandingkan dengan mata uang Asia, nilai tukar rupiah cenderung menunjukkan pergerakan yang variatif. Merujuk dari sumber yang sama, mata uang Garuda itu stagnan terhadap satu mata uang, memerah terhadap dua mata uang, dan menghijau terhadap lima mata uang.

        Rupiah terpantau stagnan atas dolar Hong Kong di angka Rp1.923 per dolar Hong Kong. Dua mata uang yang berhasil mengungguli rupiah pada pagi hari ini adalah yuan dan dolar Singapura. Rupiah terpantau melemah -0,05% atas yuan dan -0,01% atas dolar Singapura.

        Baca Juga: Rupiah Kalah Telak Atas Dolar AS dan Mata Uang Dunia

        Kendati demikian, rupiah sukses unjuk gigi terhadap lima mata uang Asia lainnya. Mata uang Indonesia itu menghijau atas yen (0,01%), won (0,33%), ringgit (0,23%), baht (0,07%), dan dolar Taiwan (0,34%).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: