Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konflik PT GNI Morowali Bukan karena TKA dan TKI, tapi Salah Pemerintah yang Kasih Karpet Merah ke Investor

        Konflik PT GNI Morowali Bukan karena TKA dan TKI, tapi Salah Pemerintah yang Kasih Karpet Merah ke Investor Kredit Foto: Twitter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum SBSI-92SBSI-92 Sunarti menilai konflik yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bukan dikarenakan kesalahan pekerja lokal maupun asing yang bekerja di perusahaan tersebut. 

        "Ini kesalahan bukan di antara WNA atau WNI, tapi ini kesalahan yang dibuat oleh pemerintah kita, dengan memberikan karpet merah terhadap investor," ujar Sunarti dikutip dari akun YouTube LBH DPP PPMI, Jumat (10/2/2023).

        Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran kesalahan dari pemerintah yang tidak pernah hadir di dalam menyelesaikan persoalan dan selalu memberikan karpet merah terhdap investor.

        Baca Juga: Bentrok Pekerja di PT GNI Tak Akan Terjadi Jika Pemerintah Tegas Turun Tangan

        "Ini terjadi karena pemerintah tidak pernah hadir di dalam menyelesaikan persoalan, yang kedua selalu memberikan karpet merah terhadap investor, yang berikutnya kenapa komunikasi yang tidak nyambung antara WNA dan WNI," ujarnya. 

        Lanjutnya, ia menilai harusnya pemerintah memikirkan bagaimana komunikasi antara WNI dan WNA tentang bahasa atau persyaratan bahasa yang hari ini sudah dihapus di dalam peraturan perundang-undangan.

        "Ini sebenarnya yang harus dipikirkan kembali dan dengan kehadiran Perppu Nomor 2 tahun 2022 yang akhir tahun disahkan," ucapnya.

        Sunarti mengatakan bahwa pemerintah harus memikirkan cara agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

        "Ini adalah contoh kasus yang harusnya pemerintah pikirkan apa yang harus diselesaikan, jangan pemerintah juga tetap apa yang diinginkan, tetapi pemerintah juga tidak pernah mengajak atau berdiskusi menyerap aspirasi bukan sosialisasi," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: