Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Loyalis Anies Klaim Utang Rp50 Miliar ke Sandi Sudah Lunas

        Loyalis Anies Klaim Utang Rp50 Miliar ke Sandi Sudah Lunas Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Loyalis Anies Baswedan, Helmi Felis mengklaim bahwa masalah utang Rp50 miliar saat Pilgub 2017 ke Sandiaga Uno sudah lunas.

        Helmi bahkan membagikan sebuah surat perjanjian bertanggal 2017. Ia bahkan menuding kedzaliman pihak yang menyerang Anies sudah keterlaluan dengan menarik-narik masalah utang-piutang.

        "Anies Baswedan di fitnah habis-habisan, astagfirullah. Ternyata hutangnya sudah lunas, sungguh mereka berpolitik dengan cara tidak beradab.

        Mau dapatkan kekuasaan dengan cara apapun. Ngaku hati bersih, paling ikhlas, tulus, bermoral Moralitas tai kotok baru pas," cuit Helmi Felis di akun Twitter-nya.

        Dan berikut isi surat yang dilampirkan tersebut.

        SURAT PERNYATAAN

        PENGAKUAN HUTANG III

        Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

        Nama : Anies Rasyid Baswedan

        Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 7 Mei 1969

        Alamat: Jl. Lebak Bulus II Dalam No. 42, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan

        No KTP: 3174040705690004

        dengan ini membuat pernyataan sebagai berikut:

        1. Surat pernyataan ini adalah tambahan dari surat pernyataan pengkuan hutang pertama yang dibuat tertanggal 2 Januari 2017 dengan Dana Pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) ("Pengakuan Hutang I") dan surat pernyataan pengakuan hutang kedua tertanggal 2 Februari 2017 dengan Dana Pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah) ("Pengakuan Hutang II").

        2. Saya mengakui meminjam uang kembali sebesar Rp 42.000.000.000,00 (empat puluh dua miliar rupiah) dari Bapak Sandiaga S. Uno tanpa jaminan dan tanpa bunga ("Dana Pinjaman III) pada tanggal sebagaimana disebut di bawah ini untuk keperluan pemenuhan kewajiban 70% dari total biaya pada Kampanye Putaran II Pilkada DKI 2017 (Total Biaya 60 Miliar Rupiah) di mana Dana Pinjaman III tersebut akan diserahkan oleh Bapak Sandiaga S. Uno langsung kepada Tim Kampanye.

        3. Dengan demikian Saya mengakui total jumlah Dana Pinjaman I, Dana Pinjaman II dan Dana Pinjaman Ill adalah sebesar Rp92.000.000.000,00 (sembilan puluh dua miliar rupiah).

        4. Saya mengetahui bahwa Dana Pinjaman Ill tersebut berasal dari pihak ketiga dan Bapak Sandiaga S. Uno menjamin secara pribadi pembayaran kembali Dana Pinjaman III tersebut kepada pihak ketiga.

        5. Bapak Sandiaga S. Uno mengetahui bahwa baik Dana Pinjaman I, Dana Pinjaman II maupun Dana Pinjaman III ini bukanlah untuk kepentingan pribadi Saya namun diperlukan sebagai dana Kampanye Pilkada DKI 2017 karena dana yang dijanjikan oleh Bapak Aksa Mahmud/Erwin Aksa ("Pihak Penjamin"), berdasarkan kesepakatan antara Bapak Aksa Mahmud dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra yang mana Saya tidak menghadiri pertemuan/kesepakatan tersebut, sampai saat ini belum juga tersedia.

        6. Saya berjanji dan bertanggung jawab akan mengembalikan dan atau membantu upaya pengembalian Dana Pinjaman III tersebut jika Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 dengan berkoordinasi dengan Pihak Penjamin.

        7. Dalam hal Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017, maka Bapak Sandiaga S. Uno berjanji untuk menghapuskan Dana Pinjaman I, II dan III serta membebaskan Saya dari kewajiban untuk membayar kembali Dana Pinjaman I, II dan III tersebut. Mekanime penghapusan Dana Pinjaman I, II dan III tersebut akan ditentukan kemudian melalui kesepakatan antara Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno.

        Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa ada unsur paksaan dari pihak mana pun.

        Jakarta, 9 Maret 2017

        Sebelumnya, Sandiaga Uno bicara masalah utang piutang dengan Anies Baswedan sebesar Rp 50 miliar.

        Ia mengatakan sudah berkonsultasi dengan keluarga besar dan memutuskan tidak akan membahas hal itu lagi di muka umum.

        "Setelah saya shalat istiqharah, setelah saya menimbang berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini dan lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk bisa menyampaikan," ujar Sandiaga saat ditemui di acara Resepsi 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).

        Sandiaga menyebut sudah menyerahkan sepenuhnya proses utang piutang kepada orang yang mengetahui saja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: