Eko Kuntadhi Sindir Keaktivisan Anies karena Foto Lawas, Netizen: Kasian, Termakan Hasutan
Baru-baru ini, unggahan Eko Kuntadhi di media sosial ramai diperbincangkan oleh publik. Ia diketahui mengunggah tiga foto lawas yang menunjukkan sosok Anies Baswedan tengah bersama Raden Ayu Hj Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan Ibu Tien Soeharto dan Sudomo. Disinyalir tujuan Eko mengunggah foto tersebut adalah mempertanyakan kebenaran istilah "aktivis" yang disematkan oleh mantan Ketua Ganjar Pranowo Mania, Noel, kepada Anies.
"Kata Noel, Anies adalah aktivis. Lha, aktivis apaan. Justru di saat para mahasiswa sedang berdarah-darah di jalan berhadapan dengan rezim Soeharto. Anies sudah runtang runtung dengan Cendana,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter.
Postingan itu pun justru membuat warganet mengungkap fakta di balik foto-foto lawas itu. Mereka mengungkap bahwa foto tersebut adalah bukti bahwa Anies telah banyak menuai prestasi sejak masih belia.
"Kasihan termakan hasutan… Semua orang tau bahwa difoto tsb pak Anis masih SMA, pelajar berprestasi, cucu seorang tokoh y kemudian jadi pahlawan nasional yah wajar diundang ke istana. Berdamailah dgn hatimu nanti bisa rusak klo trus2an membenci," tulis akun @icc****.
"Duuh super duper gobloknya Konted… :-) itu Anies jaman SMA sbg duta pelajar internasional, bareng Sudomo n Fuad Hasan, Mendikbud yg menjabat dari 3 Juni 1985 – 17 Maret 1993. Kyknya kamu perlu di ruqyah lg di Lirboyo biar setan ketololan keluar dr otakmu, wkwkwkwkskwkqqw…," cuap akun @mudj***.
"EKont**..loe itu dilahirkan ada mata apa kagak sih. Loe gak bisa ngebedain antara keluarnya foto itu ama tragedi 98 ya..dan juga pada masa mahasiswa berdarah" loe kmn..apa msh minum susu dr botol dpt?," sindir warganet lainnya.
"Wkwk… Tulul maneh… Itu jaman Anies SMA, saat demo 98 justru Anies lg sekolah di luar ambil master di Maryland Univ. Kowe opo nate sekolah Master? Ra ngerti to? Wong pekok koyo kowe pancen njijiki…Wis pekok, elek, urip sisan," ungkap warganet lainnya.
"Goblognya awet tanpa pengawet, itu foto2 Anies waktu jd presenter acara TV Tanah Merdeka…hambok nyari prestasi Ganjar waktu mahasiswa, posting mana foto2nya, cari info ngapain Anies waktu jd ketua senat mahasiswa UGM…otak kalau dah mutasi..ya begitu," celoteh netizen lainnya.
Untuk diketahui, program acara Tanah Merdeka dipandu oleh Koestilah. Dia adalah pengelola program yang digagas Ishadi Soetopo Kartosapoetro, pakar pertelevisian yang sohor dikenal dengan Ishadi S. K.
Untuk program Tanah Merdeka, Anies dan sejumlah pelajar SMA serta mahasiswa pilihan dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ditugaskan mewawancarai para pejabat dan para tokoh dari berbagai bidang di Indonesia.
Baca Juga: Pendukung Anies Baswedan Senang Prabowo Maju Pilpres: Semoga Bisa Hadiri Pelantikan Anies!
“Anies Baswedan ini sok tau. Dia usulkan untuk wawancara Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ibu Tien Soeharto, dan Presiden Soeharto, ya pasti susah. Dan semua ini adalah gagasan-gagasannya dan semuanya sulit untuk diwawancarai,” kata Koestilah dalam sebuah acara talk show.
Namun, Koestilah melihat kegigihan dan keberanian Anies untuk terus berusaha mewawancarai nama-nama yang sudah disebut tadi dan, ternyata, berhasil. “Semuanya sulit, kan waktu itu eranya tidak seperti sekarang. Wawancara pejabat susahnya kayak apa, dan alhamdulillah bisa semua,” tuturnya.
Saat Anies dan timnya berhasil mewawancarai Presiden Soeharto, ia mengusulkan kembali mewawancarai Ibu Tien Soeharto yang saat itu susah untuk diwawancarai. Usulan ini pun dianggap sebagai ide gila karena Koestilah yakin tidak akan berhasil. Namun, lagi-lagi, perkiraan Koestilah meleset.
“Jurus kuncinya Anies Baswedan untuk bisa mewawancarai Ibu Tien Soeharto itu dengan mengatakan masa seorang ibu gak mau diwawancarai anaknya sendiri. Dan langsung diterima oleh Cendana (keluarga Presiden Soeharto),” kata Koestilah mengenang.
“Anies memang banyak gagasan, tetapi satu yang saya suka dari Anies itu dia tidak one-man show. Dia dan kru Tanah Merdeka itu ngantar di Kantor TVRI. Inilah yang saya lihat anak ini ditakdirkan untuk jadi pemimpin,” puji Koestilah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: