Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Budiman Sudjatmiko Bahas Pembangunan di Masa Jokowi, Singgung Tragedi Bagi Negara Demokratis

        Budiman Sudjatmiko Bahas Pembangunan di Masa Jokowi, Singgung Tragedi Bagi Negara Demokratis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko membahas soal pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Dalam perbincangannya bersama Mazdjo Pray di YouTube 2045 TV, Budiman menyinggung soal tragedi pembangunan yang dialami oleh negara demokratis.

        "Pembangunan fisik di negara berkembang biasanya akan maju di bawah rezim otoriter. Kalau negara demokratis, bisa membangun infrastruktur bagus kalau dia negara imperialis," kata dia, dikutip Sabtu (11/2/2023).

        Baca Juga: Ikut Rebutan Kursi Jokowi atau Jadi Next Anies, Peluang Ridwan Kamil Disorot Habis

        Artinya, negara demokratis bakal mengalami pembangunan infrastruktur yang maju apabila memiliki kemampuan untuk mengambil sumber daya dari negara lain. Sementara, menurut Budiman, hal ini tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang.

        Oleh karena itu, negara berkembang membutuhkan kepemimpinan otoriter untuk bisa memajukan pembangunan infrastruktur.

        Adapun kaitannya dengan Jokowi, eks Gubernur Solo ini dianggap mampu melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh rezim demokratis di negara berkembang, namun di saat yang sama, juga melakukan dua kebijakan pembangunan sekaligus.

        "Secara mazhab, yang satu agak kapitalis dan satu lagi agak sosialis," ujanrya.

        Dia berpendapat apa yang dilakukan oleh Jokowi belum pernah terlihat sebelumnya. Bahkan, ia yakin pendukung Jokowi sendiri tak menduga hal itu. "Bahwa ini sebenarnya adalah kekuatan yang harus dieksplor."

        Ia kemudian menyoroti bagaimana Jokowi mampu menyatukan hal yang mustahil disatukan.

        "Membangun infrastruktur fisik di era demokratis dalam sebuah negara berkembang yang tidak punya jajahan, membangun kebijakan-kebijakan progresif sosialis di era demokratis," jelas dia.

        "Untungnya, oposisi kita lucu-lucu," pungkas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: