Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Title Calon Next Jokowi Tak Buat Anies Baswedan Kebal Jeruji Besi, Elite Megawati: Semua Sama Depan Hukum

        Title Calon Next Jokowi Tak Buat Anies Baswedan Kebal Jeruji Besi, Elite Megawati: Semua Sama Depan Hukum Kredit Foto: Twitter/Ruhut Sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul keheranan dengan pernyataan kontroversial dari Eks Menteri ESDM, Sudirman Said.

        Bagaimana tidak, sosok tersebut mengisyarakat bagaimana cepatnya deklarasi akan Anies Baswedan telah menahannya dari jeruji besi.

        Baca Juga: Dikuliti Gegara Pinjaman Sandiaga, Anies Baswedan Harusnya Bergembira: Ada Istilah Underdog Effect!

        Hal tersebut karena mantan menteri pendidikan itu disebut-sebut terkait dengan dugaan kasus korupsi yang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

        Hal ini membuat keheranan Ruhut, menurutnya sudah jelas bahwa setiap individu memiliki kedudukan yang sama depan mata hukum.

        "Ha ha ha benar-benar sakit nie orang, semua sama di hadapan hukum," ujar Ruhut dikutip dari unggahan twitternya, @ruhutsitompul (14/2/2023).

        Dikatakan Ruhut, seseorang yang telah dideklarasikan menjadi Capres bukan tidak mungkin untuk lolos dari jeratan KPK. Hal itu jika betul ada bukti yang dikantongi.

        Baca Juga: Tak Buru-buru Jawab Masalah Pinjaman Sandiaga, Manuver Anies Baswedan Dibaca: Dia Memikirkan...

        "Emang kalau sudah deklarasi Caples, ada 2 alat bukti yang kuat tidak bisa lagi jadi tersangka korupsi, inilah orang paling bodoh goblok, tolol karena itu yang didukung pasti kalah," cuitnya.

        Sebelumnya, Sudirman Said saat hadir di acara Karni Ilyas "Indonesia Lawyers Club" blak-blakan soal deklarasi Anies Baswedan.

        Dirinya mengisyaratkan akan adanya urgensi untuk mengamankan Anies Baswedan lewat deklarasi bakal calon presiden.

        Baca Juga: Sinyal Diam-diam Sebenarnya Merestui, Anies Baswedan Dikontrol Jokowi: Dia Tidak Ingin Mengulangi...

        "Yang menarik mungkin sedikit diulang adalah momentum 3 Oktober itu. Karena sebetulnya, para pimpinan partai politik itu Pak Anies mula-mula menyelesaikan tugasnya di DKI Jakarta," ujar Sudirman.

        Dijelaskan Sudirman, Anies sejatinya dikasih waktu untuk istirahat, untuk bernafas. Baru kemudian dideklarasikan. Tapi, pada akhir September terus menerus muncul rumor KPK akan memaksakan untuk mentersangkakan Anies.

        "Meskipun waktu itu pak Surya dalam keadaan kurang sehat, beliau kembali ke Jakarta untuk mendorong supaya deklarasi segera dilakukan," lanjutnya.

        Maka, terjadilah deklarasi pada 3 Oktober. Menurut Sudirman, itu merupakan tanggal yang penting karena waktu itu KPK memaksakan Anies untuk dijadikan tersangka.

        Baca Juga: Turut Mendukung Anies Baswedan, Ucapan Loyalis Jokowi Tajam: Gila Kalau Beliau Tak Dicapreskan!

        "Itu merupakan respons dari keadaan, karena itu kemudian yang dua lagi perlu waktu untuk mengikutinya. Yang semula memang renggang aja, kurang lebih mau sama-sama lah," kuncinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: