Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Khofifah Lebih Unggul dan Menguntungkan untuk Dijadikan Cawapres, Prabowo Subianto Akan Tinggal Kabur Muhaimin Iskandar?

        Khofifah Lebih Unggul dan Menguntungkan untuk Dijadikan Cawapres, Prabowo Subianto Akan Tinggal Kabur Muhaimin Iskandar? Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi/
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto tampaknya bakal meminang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024. Hal ini makin diperkuat dengan pertemuan keduanya velum lama ini.

        Ketertarikan Prabowo untuk berduet dengan Khofifah bukan tanpa alasan. Pasalnya, partai berlambang Garuda itu pernah kalah di Jawa Timur pada Pilpres 2019. Dasar itulah menjadi semangat Prabowo untuk meraup suara terbanyak di Jawa Timur pada Pilpres mendatang.

        Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan ketertarikan Prabowo meminang Khofifah sebagai cawapresnya adalah pilihan tepat ketimbang harus memilih Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

        Baca Juga: Dihantam Isu Nggak Boleh Nyapres Kalau Prabowo Maju, Jawaban Anies Baswedan Auto Bikin Mingkem: Saya Sudah Menuntaskan Tugas di Jakarta!

        "Duet Prabowo-Khofifah memang lebih kompetitif dibandingkan Prabowo-Cak Imin. Suka tidak suka Khofiah memang lebih menjual dari pada Cak Imin," kata Jamiluddin di Jakarta, Selasa (14/2/2023). 

        Menurut Jamiluddin, jika duet Prabowo-Khofifah terwujud dipastikan elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu di Jatim bakal meroket. 

        "Jadi Prabowo akan berpeluang menang di Jawa Timur bila berpasangan dengan Khofifah. Hal itu dapat menebus kekalahan Prabowo di Jawa Timur pada Pilpres 2019," ujarnya. 

        Baca Juga: Geger! Heboh Soal Utang Puluhan Miliar, Eggi Sudjana Minta Anies Baswedan Segera Istighfar: Saya Senior Anda, Sadarlah!

        Di sisi lain, lanjut Jamiluddin, koalisi antara Gerindra dan PKB pun terancam selesai. Pasalnya, Cak Imin yang mendambakan posisi cawapres tak akan rela melepas kesempatan berduet dengan Prabowo Subianto. 

        "Bila Khofifah jadi cawapres Prabowo, bukan restu Cak Imin maka ada kemungkinan koalisi Gerindra-PKB akan bubar. PKB bisa saja berlabuh ke koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atau PDIP," tuturnya. []

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: