Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Persoalan Utang Rp50 Miliar Bukti Anies Baswedan Harus Siap Dikuliti, Kualitas Calon Presiden Diuji Habis-habisan

        Persoalan Utang Rp50 Miliar Bukti Anies Baswedan Harus Siap Dikuliti, Kualitas Calon Presiden Diuji Habis-habisan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persoalan utang Anies Baswedan senilai Rp50 miliar yang terbongkar baru-baru ini dinilai wajar mengemuka ke publik. Pasalnya, Anies sendiri saat ini menjadi salah satu kandidat yang kuat sebagai calon presiden (capres) 2024 mendatang.

        Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Ia menilai persoalan utang ini yang membuat Anies menjadi pusat perhatian dan yang berhubungan dengannya akan disorot lebih dalam.

        Baca Juga: Tantang KPK Turun Tangan Soal Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan, Fahri Hamzah Kena Sentil: 'Bahas Utang Negara Aja Bang'

        "Inilah yang kemudian menjadi menarik, kenapa ini digunjingkan oleh publik, padahal sudah berlalu. Karena elektabilitas Anies cukup diperhitungkan Jadi apa yang terkait dengan Anies siap dikuliti, siap disampaikan ke publik," ujar Pangi melalui pesan singkatnya, Selasa (14/2/2023).

        Karena itu, Anies harus siap jika tindakannya disorot publik sebagai konsekuensi jika maju sebagai calon presiden. Menurutnya, Anies hanya cukup mengkonfirmasi benar atau tidaknya isu yang muncul.

        "Karena ini kualitas calon presiden, ini bukan bupati, wali kota/gubernur apapun hal terkecil akan menjadi perbincangan publik, akan disorot media dan masyarakat," ujarya.

        Baca Juga: Niat Dijegal, Anies Baswedan Malah Raih Popularitas Lewat Isu Utang Rp50 Miliar

        Namun demikian, dia menilai persoalan piutang tidak akan menggerus elektabilitas Anies. Anies yang masuk tiga besar popularitas maupun elektabilitasnya, justru diuntungkan dengan isu piutang ini.

        Karena, Anies sudah mengkonfirmasi jika utang itu telah berakhir seiring dengan kemenangannya Pilkada. Sebaliknya, orang justru akan merasa simpati dengan Anies yang tidak memiliki modal saat kampanye Pilkada DKI Jakarta lalu.

        "Tentu saja isu-isu seperti ini belum tentu bisa menggerus elektabilitas Anies, karena justru kalau bicara utang orang akan empati, ada istilah underdog effect gitu," ujarnya.

        Sebelumnya, Anies Baswedan buka suara soal utang Rp50 miliar dengan Sandiaga Uno untuk Pilgub DKI 2017. Anies mengatakan, saat masa kampanye memang banyak yang memberi sumbangan. Ada yang mereka tahu, ada yang mereka tidak tahu dan ada pula yang memberikan dukungan secara langsung.

        Baca Juga: Isu Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno Malah Menguntungkan Anies Baswedan, Pengamat: Dia Jadi Pusat Perhatian!

        Soal Rp50 miliar, ia menuturkan, bukan pinjaman tapi dukungan untuk kampanye, untuk perubahan dan untuk kebaikan yang pemberinya meminta dicatat sebagai utang. Bila Anies-Sandi berhasil, maka dukungan itu dicatat sebagai dukungan.

        "Bila kita tidak berhasil dalam pilkada, maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan. Siapa penjamin, yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi, itu ada pihak ketiga yang mendukung," kata Anies, Jumat (11/2/2023).

        Baca Juga: Fahri Hamzah Minta KPK Turun Tangan Selidiki Utang Anies Rp50 Miliar, Pengamat: Belum Tentu Permufakatan Jahat Bang

        Tapi, bila pilkada kalah, Anies dan Sandi berjanji mengembalikan dan Anies jadi orang yang menandatangani surat pernyataan utang. Bila menang pilkada, maka ini dinyatakan sebagai bukan utang dan tidak perlu dikembalikan karena selesai.

        "Jadi, itulah yang terjadi. Makanya, begitu pilkada selesai, menang, selesai," ujar Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: