40 Menteri Energi Kompak Soal Pemulihan Turki, Ungkap Persoalan Ini
Menteri yang bertanggung jawab atas energi dari sekitar 40 negara menjanjikan dukungan berkelanjutan mereka untuk bantuan bencana dan upaya pemulihan di Turki, kata pernyataan dari Badan Energi Internasional (IEA), Rabu (15/2/2023).
Para menteri mengikuti pertemuan tingkat menteri IEA tentang Pasar Gas dan Keamanan Pasokan yang diadakan secara daring.
Baca Juga: Penggalangan Dana PM Albania Tembus Rp16 Miliar, Turki Ucap Alhamdulillah
Menteri Kanada Jonathan Wilkinson memimpin pertemuan sementara dipimpin bersama oleh menteri Irlandia Eamon Ryan dan Menteri Energi Amerika Serikat Jennifer M. Granholm.
"Para menteri menyatakan belasungkawa tulus mereka kepada Turki setelah hilangnya nyawa secara tragis yang disebabkan oleh gempa bumi dahsyat bulan ini dan menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk upaya bantuan dan pemulihan bencana di negara itu," menurut sebuah pernyataan.
Pertemuan tersebut diselenggarakan dengan dukungan Satuan Tugas IEA untuk Pemantauan Pasar Gas dan Keamanan Pasokan, di bawah kepemimpinan Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, mempertemukan para menteri yang bertanggung jawab atas energi dari sekitar 40 negara termasuk AS, Kanada, dan Uni Eropa.
Birol Eksekutif IEA telah mendesak sektor energi global untuk membantu wilayah yang dilanda gempa di Turki dengan menyumbangkan generator tenaga surya portabel, pemanas listrik, rumah kontainer, dan tenda Artcic di akun Twitternya.
Sedikitnya 35.418 orang tewas akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turki selatan pada 6 Februari.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 minggu lalu berpusat di Kahramanmaras dan melanda sembilan provinsi lainnya, Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Sanliurfa. Lebih dari 13 juta orang terkena dampak gempa dahsyat tersebut.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto