Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sibuk Nantang KPK Urusi Utang Anies Baswedan, Pola Pikir Fahri Hamzah Dipertanyakan: 'Ada Apa dengan Kepala Bung Fahri?'

        Sibuk Nantang KPK Urusi Utang Anies Baswedan, Pola Pikir Fahri Hamzah Dipertanyakan: 'Ada Apa dengan Kepala Bung Fahri?' Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki perkara utang Anies Baswedan sejumlah Rp50 miliar. Hal ini langsung ditanggapi sinis oleh Imam Islamic Center of New York Amerika Serikat Imam Shamsi Ali.

        Ia mempertanyakan pola pikir Fahri yang malah sibuk mengurusi persoalan di luar dirinya. Terlebih, pihak yang memberi piutang, yakni Sandiaga Uno, pun tidak memperpanjang soal utang tersebut.

        Baca Juga: Fahri Hamzah Minta KPK Turun Tangan Mengurusi Utang Anies Baswedan, Pengamat: Sakitnya Makin Keras

        "Ada apa dengan Kepala Bung Fahri? Pak Sandi tidak memasalahkan sekiranya pun itu benar miliknya," ujarnya dalam unggahannya, Kamis, (16/2/2023).

        Apalagi kata dia, sudah jelas bahwa itu donasi orang lain yang harus dikembalikan hanya kalau kalah di Pilgub.

        "Apa yang salah? Kalau salah pak Sandi juga salah. Karena itu biaya pasangan. Bukan pribadi Anies," tandas pria asal Bulukumba Sulsel ini.

        Sebelumnya, Fahri menyebut, sudah sepantasnya KPK turun tangan melihat isu utang ini terus menuai polemik.

        Baca Juga: Kritik Pinjamannya Anies Baswedan, Manuver Fahri Hamzah Disorot Tajam: Mending Bahas Utang Negara...

        "KPK harusnya mengincar itu. Kalau ada orang bikin perjanjian dengan pengusaha, orang kaya, duit dan sebagainya ditangkap, itu harusnya. Tidak boleh ada itu," ujar Fahri.

        Terpisah, Anies Baswedan telah menjelaskan pada masa kampanye pilgub 2017 ketika berpasangan dengan Sandiaga Uno, banyak sekali yang memberikan sumbangan.

        Dia mengatakan, ada pihak ketiga yang memberikan dukungan Rp50 Miliar. Bukan Sandiaga Uno. Pihak ketiga yang memberi ini meminta dicatat sebagai hutang. Lalu disampaikan, bahwa dukungan itu untuk sebuah kampanye demi perubahan dan kebaikan.

        Anies menegaskan, bahwa ada perjanjian di balik dukungan Rp50 Miliar itu. Jika ia kalah dalam Pilgub, maka wajib mengembalikan. Namun jika menang, tidak perlu mengembalikan.

        Baca Juga: Tantang KPK Turun Tangan Soal Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan, Fahri Hamzah Kena Sentil: 'Bahas Utang Negara Aja Bang'

        "Bila ini berhasil, maka itu dicatat sebagai dukungan. bila kita tidak berhasil dalam pilkada, maka itu menjadi hutang yang harus dikembalikan. Jadi itu kan dukungan tuh," ujar Anies.

        Kemudian, penjamin dari dukungan Rp50 Miliar itu adalah Sandiaga Uno. Sedangkan Anies yang bertanda tangan.

        "Yang menjamin Pak Sandi. Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi. Itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya menyatakan, saya ada suratnya, surat pernyataan hutang. Saya yang tanda tangan. Dan di dalam surat itu disampaikan apabila Pilkada kalah, maka saya berjanji saya dan Pak sandiaga Uno berjanji mengembalikan, yang tanda tangan saya. Apabila kami menang Pilkada, maka ini dinyatakan sebagai bukan hutang dan tidak perlu, jadi selesailah. Jadi itulah yang terjadi. Makanya begitu pilkada selesai, menang selesai," jelasnya.

        Baca Juga: Fahri Hamzah Minta KPK Turun Tangan Selidiki Utang Anies Rp50 Miliar, Pengamat: Belum Tentu Permufakatan Jahat Bang

        Mantan Mendikbud ini menggarisbawahi catatan perjanjian tersebut yang justru harus mengembalikan jika kalah. Andai saja ia kalah maka ia akan membuka usaha demi membayar utang tersebut.

        "Kenapa kalau kalah malah bayar. biasanya orang berpikir kalau menang bayar. Kalau kalah, maka saya akan berada di luar pemerintahan. Maka di situ saya cari uang untuk mengembalikan. Saya mungkin mulai bisnis, mungkin saya usaha apapun, supaya mengembalikan. Saya dulu pemerintahan, kalau saya menang, saya masuk pemerintahan," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: