Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyek Kereta Cepat Buat Indonesia Berutang Lagi ke China, Jokowi: Kita Harus Pro pada Transportasi Massal!

        Proyek Kereta Cepat Buat Indonesia Berutang Lagi ke China, Jokowi: Kita Harus Pro pada Transportasi Massal! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberi respons soal pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan utang baru yang akan ditimbulkan. Jokowi mengatakan, masyarakat harus pro terhadap upaya pemerintah untuk membangun transportasi massal.

        “Kita ini harus pro kepada transportasi massal, hati-hati jangan pro pada kendaraan pribadi meski ini di IIMS, pro pada transportasi massal,” ujar Jokowi usai membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Tahun 2023 di JIExpo Jakarta, Kamis (16/2/2023).

        Jokowi mengatakan, pembangunan MRT, LRT, maupun kereta cepat menjadi sebuah keharusan bagi kota-kota besar sehingga moda transportasi menjadi terintegrasi.

        Baca Juga: 'Nggak Terima' Esemka Kebanggaan Jokowi Disebut Full Buatan China, Rocky Gerang Blak-blakan: Angin Ban Mobilnya Asli Indonesia!

        “MRT, LRT, kereta api KA cepat menjadi sebuah keharusan bagi kota-kota besar untuk agar moda transportasi terintegerasi di dalam kota maupun dari kota ke kota sehingga orang tidak cenderung pada mobil pribadi,” kata dia.

        Dalam sambutannya di pameran IIMS, Jokowi menyebut, industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Sehingga menyebabkan kemacetan di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.  

        “Penjualan mobil tahun 2022 tercatat 1.048.000 mobil, dan sepeda motor mengalami pertumbuhan 3,3 persen meningkat di angka 5.221.000 di tahun 2022. Akibatnya kita sekarang macet di mana-mana. Di Jakarta macet, ke Surabaya macet, ke Bandung macet, terakhir ke Medan macet,” ujar Jokowi.

        Karena itu, ia mendorong industri otomotif agar lebih meningkatkan angka ekspor tiap tahunnya. Sebab, jumlah ekspor industri otomotif Indonesia ini dinilainya masih kalah dengan negara lain, seperti Thailand.

        Baca Juga: Abu Janda Merapat Dukung Prabowo Subianto, Temannya Fadli Zon di Gerindra Girang: Alhamdulillah, Sangat Positif

        “Supaya tidak macet saya mengajak seluruh industri otomotif untuk lebih berorientasi kepada ekspor,” ujarnya.

        Seperti diketahui, biaya proyek kereta cepat membengkak sebesar 1,2 miliar dolar AS. Karena itu, Indonesia saat ini tengah berusaha mencari pinjaman dari China Development Bank.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: