- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Menteri ESDM Harap Dedieselisasi Masuk Just Energy Transition Partnership
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya ingin mempercepat konversi diesel ke gas yang nantinya akan bermuara di energi baru terbarukan (EBT).
Guna mempercepat hal tersebut terjadi, ia berharap agar program tersebut dapat masuk ke dalam Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Ya nanti kita lihat (masuk JETP atau tidak) mudah-mudahan masih bisa masuk, sama sumber pendanaannyalah," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/2/2023).
Baca Juga: Target Utama Just Energy Transition Partnership: Pensiunkan PLTU
Arifin mengatakan, dedieselisasi merupakan salah satu hal yang cepat untuk dapat dilakukan guna menurunkan emisi dan didukung dengan penurunan biaya.
"Ini yang paling cepat sih kalau mau nurun emisi sama nurun cost dari diesel ke gas," ujarnya.
Adapun implementasi JETP dengan nilai pendanaan sebesar US$20 miliar atau setara dengan Rp300 triliun berasal dari investasi publik dan swasta dalam bentuk hibah dan pinjaman bunga rendah, diharapkan dapat mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dengan target, yaitu peaking emisi sektor ketenagalistrikan diproyeksikan terjadi pada 2030, lebih cepat dari proyeksi awal; emisi sektor ketenagalistrikan tidak melebihi 290 juta ton CO2 di 2030, lebih rendah 67 juta ton CO2 dibandingkan nilai baseline BaU sebesar 357 juta ton CO2; net zero emission sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050, lebih cepat 10 tahun dari proyeksi awal; dan mempercepat pemanfaatan energi terbarukan setidaknya 34% bersumber dari energi terbarukan pada 2030.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti