Ingin Fokus Bangun SDM di IKN Kalau Jadi Presiden, Janji Palsu Anies Dikuliti Habis-habisan: 'Di Jakarta Saja Nggak Dikerjakan'
Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengungkapkan rencananya terhadap program pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) apabila terpilih menjadi presiden Indonesia selanjutnya. Ia mengaku akan fokus membangun SDM.
Menanggapi hal ini, Politisi PSI Guntut Romli mengungkit kembali janji Anies saat memimpin DKI Jakarta. Ia menyinggung angka putus sekolah siswa SD di Ibu Kota saat era kepemimpinan mantan gubernur DKI tersebut.
Baca Juga: Terang-terangan Ogah Dukung Anies Baswedan, Mahfud MD: Peluangnya Jadi Presiden Gak Ada Sama Sekali
"Janji palsu ini juga diomongin Anies 5 tahun lalu di Jakarta, tapi yang terjadi angka putus sekolah siswa SD era Anies tertinggi se-Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dirilis Mei 2022, menunjukkan Jakarta merupakan provinsi dengan persentase putus sekolah tingkat SD tertinggi di Indonesia dengan 0,69 persen di atas Kalimantan Utara 0,42 persen di peringkat dua dan Gorontalo 0,31 persen di peringkat tiga.
Dia menyindir soal halte bundaran HI, jalur pesepeda, hingga sumur bor era Anies.
"Dia cuma bongkar-pasang 'benda-benda mati' di sekitar Thamrin-Sudirman, dari tugu bambu, sepatu, ngecat aspal yang disebut jalur sepeda, bikin lubang-lubang di jalan-jalan," lanjutnya.
Dia membandingkan era Anies dengan era Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ketika Era Jokowi-Ahok di Jakarta membangun infrastruktur & fasilitas-fasilitas umum, dengan nyinyir Anies mengatakan 'kalau hanya membangun kota yang megah, Firaun & Namrud juga bisa' kemudian dia bahas pembangunan manusia, yang tidak juga dia kerjakan di Jakarta, hanya diomongkan," ucapnya.
Menurutnya, Anies gagal membangun manusia di Jakarta, buktinya angka putus sekolah era Anies tertinggi se-Indonesia.
"Anies juga gagal membangun yang ia nyinyirin sebagai 'benda-benda mati', program rumah DP 0 misalnya, sudah gagal, juga tersangkut korupsi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: