Kolaborasi PT Meratus Line dan Google Cloud Bangun Aplikasi Super Logistik Maritim Pertama
Dalam upaya untuk memperceoat inovasi digital dan memperkuat posisinya sebagai organisasi yang mengutamakan kebutuhan pelanggan, operator maritim dan logistik Indonesia, PT Meratus Line secara resmi telah mengumumkan kemitraan strategisnya bersama dengan Google Cloud dan PT Metrodata Electronics Tbk (Metrodata) pada pada 21 Februari 2023.
"Kami menyadari peran penting industri kami dalam mendukung inisiatif pemrintah Making Indonesia 4.0 dan Proud of Indonesia-made Products Movement untuk mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan mata pencaharian lokal. Pilihan kami atas Google Cloud sebagai penyedia cloud utama menegaskan komitmen kami untuk mewujudkan masa depan logistik maritim terintegrasi. Kami tidak akan mengosongkan aspek apa pun dari pelayaran ini," tutur CEO PT Meratus Line Farid Belbouab seperti dikutip dari artikel Google pada Rabu (22/2/2023).
Dalam kolaborasi jangka panjang, Meratus akan mengadopsi cloud data terbuka dari Google Cloud dan memanfaatkan keahlian teknis Metrodata untuk membangun "aplikasi super" logistik maritim pertama di Indonesia dan untuk menanamkan kecerdasan buatan (AI) ke dalam operasionalnya.
Baca Juga: Miliarder Ini Prediksi ChatGPT Bakal Kalahkan Google: Ini Perlombaan Senjata!
Farid menerangkan, "cloud data terbuka dari Google Cloud memberdayakan staf kami untuk mengembangkan aplikasi super dengan kecepatan dan ketangkasan yang lebih tinggi. Saat ini kami memperluas layanan distribusi logistik kami di seluruh nusantara dan sekitarnya, kami akan terus bekerja sama dengan Google Cloud dan Metrodata untuk mengoptimalkan proses bisnis kami dan menghadirkan pengalaman pelanggan kelas dunia yang terintegrasi."
Sebagai pemain kunci di industri pelayaran regional, Meratus telah mengoprasikan lebih dari 40 jaringan keagenan, dua terminal peti kemas, lebih dari 20 pusat logistik peti kemas, dan lebih dari 65 kapal yang membantu memberikan layanan transportasi point-to-point dan jaringan sepanjang 35 internasional dan jalur pelayaran domestik.
Untuk memperkuat kepemimpinannya ini, Meratus telah memigrasi real estat digitalnya dari pusat data lokal ke infrastruktur Google Cloud yang dapat diskalakan, aman, dan netral karbon. Sistem ini juga menggunakan Google Kubernetes Engine (GKE) untuk menerapkan aplikasi dan platform manajemen antarmuka pemrogaman aplikasi (API) Apigee Google Cloud otomatis dalam memecah silo data internal.
Dari hal tersebut kini layanan Meratus dapat diakses oleh pelanggan melalui antarmuka aplikasi tunggal. Ini termasuk kemampuan untuk melihat jadwal kapal terbaru, memesan kiriman, pemberitahuan setelah pesanan dikonformasi, dan melacak lokasi kargo saat kapal berada di laut.
Dengan GKE yang mengurangi kebutuhan akan konfigurasi IT backend manual, tim teknologi Meratus dapat menggunakan kembali waktu dan sumber daya mereka untuk mengembangkan fitur aplikasi super baru yang memberi nilai tambah bagi pelanggan.
"Upaya kami dengan Meratus merupakan demonstrasi kuat tentang bagaimana cloud data terbuka kami dapat membantu pemain regional memperoleh ketangkasan yang diperlukan untuk meluncurkan aplikasi baru dengan cepat, memasukkan AI ke dalam operasional sehari-hari dan mencapai diferensiasi bisnis. Bersama dengan mitra kami Metrodata, kami berharap dapat memperluas kolaborasi kami dengan Meratus, terutama karena perusahaan terus meningkatkan aplikasi supernya untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, memajukan tujuan keberlanjutannya dengan teknologi cloud, dan berkontribusi pada ambisi negara kami untuk menjad pusat transshipment internasional dan pusat logistik maritim terintegrasi," ujar Country Director Indonesia and Malaysia Google Cloud Megawaty Khie.
Menggunakan database modern yang berjalan mulus di infrastruktur Google Cloud, Meratus beralih ke Vision AI dan machine learning (ML) yang telah dilatih sebelumnya untuk computer vision, bahasa, dan data terstruktur di platform Vertex AI Google Cloud. Mengingat bahwa mereka tidak perlu lagi membangun kerangka kerja ML dari awal, teknologi Meratus kini dapat mempercepat waktu pengembangan prakiraan permintaan, penetapan harfa dinamis, dan alat pemeliharaan prediktif.
Alat bertenaga AI tersebut akan memberi tim operasi Meratus visibilitas yang terperinci dan real-time ke dalam pasokan dan permintaan untuk berbagai jenis kapal dan kontainer pengiriman, sehingga membantu mereka mencocokkan sumber daya yang tepat dengan jenis pengiriman yang sesuai sambil memaksimalkan ruang kapal dan kapasitas kargo. Dengan pola pengidentifikasian Vision AI dari data sensor yang menunjukkan perubahan kondisi peralatan, khusus degradasu atau keausan, staf kemudian dapat menentukan nilai aset logistik yang tersisa dan melakukan pencegahan saat mesin atau komponen perlu diganti. Hal ini dapat mengurangi waktu henti peralatan, berkurangnya biaya pemeliharaan, efektivitas operasional, dan peningkatan keselamatan.
"Meratus telah menjadi pelopor di banyak bidang, mulai dari perusahaan pelayaran lokal pertama yang mengoperasikan kapal peti kemas khusus hingga memulai Proyek Konektivitas Nusantara dan meluncurkan rute pelayaran internasional ke tujuan. Sebagai penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terbesar di Indonesia, kami bangga dapat mendukung perjalanan digitalisasi Meratus dan upayanya membangun aplikasi super logistik maritim pertama di Indonesia. Dengan mengimplementasikan teknologi canggih Google Cloud dalam skala besar, Meratus siap untuk membawa customer-centricity ke tingkat berikutnya dan memperkuat posisi kepemimpinan industrinya," pungkas Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Susanto Djaja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti