Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peningkatan Harga CPO Produsen Nomor Dua Sawit Dunia Didorong Sentimen Ini

        Peningkatan Harga CPO Produsen Nomor Dua Sawit Dunia Didorong Sentimen Ini Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan, adanya pembatasan ekspor minyak sawit Indonesia hingga akhir Ramadhan dan produksi minyak sawit yang lebih rendah dari perkiraan di Indonesia dan Malaysia, termasuk penerapan peningkatan mandatori biodiesel sawit di Indonesia, mendorong terjadinya short covering di Bursa Berjangka CPO.

        Seperti dilansir Bernama, Anilkumar Bagani menyampaikan, peningkatan harga CPO di Bursa Berjangka Malaysia didorong adanya peningkatan harga kontrak berjangka minyak kedelai di Chicago Board of Trade dan adanya perubahan haluan di kontrak berjangka pada olein yang telah membantu sentimen kenaikan harga.

        Baca Juga: Keran Hak Ekspor CPO Dibekukan Sementara, Kenapa?

        Sementara itu, pedagang minyak sawit, David Ng, mengatakan, perkiraan ekspor yang lebih tinggi seperti yang dilaporkan oleh surveyor kargo terus mengangkat sentimen harga menjadi lebih tinggi. David Ng menjelaskan, harga tersebut telah tembus ke level RM4.200/ton dan akan resisten berikutnya diRM 4.350/ton. Sementara itum support terlihat di RM4.000 per ton.

        Melansir laman InfoSAWIT pada Rabu (22/2), Pemilik dan Co-Founder Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, Sathia Varqa, mengungkapkan, bursa berjangka CPO menuju level tertinggi selama 7 minggu karena sentimen perdagangan terus didorong oleh pemulihan ekspor di Malaysia dan pasokan ekspor yang ketat dari Indonesia.

        Baca Juga: Pertengahan Februari 2023 Harga CPO Naik, Apa Sih Penyebabnya?

        Data dari Cargo Surveyor Intertek Testing Services mencatat, ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1--20 Februari 2023 naik 33,06% menjadi 784.105 ton dari sebelumnya yang hanya mencapai 589.308 ton pada periode yang sama bulan lalu.

        Baca Juga: Pembekuan Sebagian Hak Ekspor, Penyebab Peningkatan Harga Referensi CPO dan Turunannya?

        Pada penutupan, kontrak Maret 2023 naik RM26 menjadi RM4.121 per ton, April 2023 naik RM34 jadi RM4.162 per ton, dan Mei naik RM36 jadi RM4.167 per ton. Sementara itu, Juni 2023 naik RM39 ke RM4.148 per ton, Juli 2023 naik tipis RM37 ke RM4.120 per ton, dan Agustus naik RM32 ke RM4.086 per ton.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: