Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dilematis! Pembubaran Pengajian Ustaz Hanan Attaki oleh GP Ansor, Pasalnya...

        Dilematis! Pembubaran Pengajian Ustaz Hanan Attaki oleh GP Ansor, Pasalnya... Kredit Foto: Instagram/Hanan Attaki
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Cendikiawan Muslim, Muhsin Labib, dalam YouTube MaulaTV Channel, turut mengomentari aksi GP Ansor yang membubarkan pengajian Ustaz Hanan Attaki di masjid-Al-Muttaqin, Desa Ladan, Kecamatan Pamekasan, Madura pada hari Minggu (12/2/2023).

        Muhsin Labib mengungkapkan bahwa pembubaran pengajian Ustaz Hanan Attaki merupakan suatu hal yang dilematis karena biasanya yang menjadi sasaran pembubaran umumnya merupakan penceramah-penceramah yang intoleran dan kerap memunculkan pandangan dan ujaran kebencian.

        Baca Juga: Ustaz Hanan Attaki Dituduh Gembong Wahabi: Sudah Kelihatan Ada yang Mau Adu Domba!

        "Satu sisi, alasan pembubaran itu tokoh yang biasanya menjadi sasaran pembubaran itu adalah orang-orang yang dikenal cukup luas sebagai penceramah intoleran. Biasanya begitu, suka menyampaikan pandangan dan ceramah-ceramah yang menyebarkan ujaran kebencian, mengandung ujaran kebencian," kata Muhsin Labib dalam video YouTube bertajuk "Banser Bubarkan Pengajian Hanan Attaki/ISIS Ikut Perang di Ukraina", dikutip Jumat (24/2/2023).

        Dia juga menyoroti kewenangan yang dimiliki oleh pihak yang membubarkan pengajian Ustaz Hanan Attaki yang seharusnya dilakukan oleh aparat hukum.

        "Dilemanya itu, di satu sisi kita mendukung (pembubaran) bila ceramah-ceramah yang mengandung unsur kebencian, intoleransi, pembidahan, pengkafiran, penyesatan, tetapi di satu sisi kita juga harus menerima konsekuen untuk menerima bahwa semuanya harus berdasarkan aturan hukum," tambahnya.

        Baca Juga: Pengajiannya Sempat Dibubarkan, Nama Ustaz Hanan Attaki Masuk dalam Bursa Calon Walikota Bandung

        Namun, ia tidak mengetahui pembubaran pengajian ustad yang dekat dengan milenial itu didukung massa atau justru tidak sama sekali.

        "Apakah sebetulnya itu dilakukan oleh pemerintah, oleh aparat yang didukung oleh massa? Tetapi bila massa yang melakukan di luar otoritas negara, mungkin itu justru akan menjadi preseden buruk," tegas Muhsin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: