Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amien Rais Beri Penjelasan Soal Politik Identitas: Ada Rezim yang Mau Meminggirkan Islam

        Amien Rais Beri Penjelasan Soal Politik Identitas: Ada Rezim yang Mau Meminggirkan Islam Kredit Foto: Instagram Amien Rais
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Partai Ummat Amien Rais menjelaskan soal pernyataannya bahwa Partai Ummat akan mengusung politik identitas.

        Menurutnya, politik identitas merujuk pada upaya kelompok marginal yang terpinggirkan dan menerima diskriminasi untuk membela diri mereka dari marginalisasi yang dilakukan oleh elite politik berkuasa.

        Dalam konteks ini, kelompok marginal yang dia maksud adalah umat Muslim di Indonesia.

        Meski secara populasi umat Islam mendominasi, namun ia meyakini adanya upaya untuk meminggirkan umat Islam.

        Baca Juga: Ya Ampun... Bangga dengan Politik Identitas, Amien Rais Cs Hanya Merugikan Anies Baswedan

        "Secara angka, jelas Muslim itu 88%. Tapi, kalau kami lihat, ada upaya terutama dari rezim yang berkuasa untuk meminggirkan umat Islam yang tidak streamline, yang tidak bisa menjadi setrika, supaya kemudian hanya bilang iya terus dengan kemauan penguasa rezim," kata dia, dikutip dari YouTube Akbar Faisal Uncencored, Minggu (26/2/2023).

        Atas kesadaran itu, bahwa umat Islam terpinggirkan, Partai Ummat menyatakan akan mengusung politik identitas.

        Dia kemudian menyoroti bagaimana sistem perekonomian Indonesia dikuasai oleh pihak-pihak tertentu untuk makin memperkaya diri mereka. Sementara itu, banyak rakyat yang masih lemah dan seolah tidak bisa menikmati hidup mereka.

        Di sisi lain, ia juga menyinggung bagaimana kritik dari umat Muslim akan cepat sekali mendapat reaksi publik untuk dicari-cari kesalahannya. Sedangkan bila kritik datang dari kalangan mereka sendiri, info dibuat blur atau tidak ketara.

        "Jadi, mengapa saya sangat sensitif, karena sudah dibuat marginal dan ditambah lagi ada unsur Islamophobia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: