Quipper Dukung Kepala Sekolah Tingkatkan Mutu Pendidikan dan Implementasi Kurikulum Merdeka
Quipper Dukung Kepala Sekolah Tingkatkan Mutu Pendidikan dan Implementasi Kurikulum MerdekaQuipper memberikan sosialisasi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan pemanfaatan teknologi kepada ratusan kepala sekolah di forum kepala sekolah kabupaten/kota dan sesi webinar nasional bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Kegiatan sosialisasi ini ditandai dengan penyelenggaraan webinar bertajuk “Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka” dan forum kepala sekolah PKKS Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: JQR Bakal Renovasi Jembatan Hingga Sekolah di Garut dan Sukabumi
Quipper School Premium Manager, Riza Purnama mengatakan sosialisasi tersebut merupakan salah satu dukungan Quipper bagi kepala sekolah dalam menghadapi tantangan perubahan pendidikan saat ini.
“Kami sangat memahami bahwa menjadi kepala sekolah bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi di tengah dinamisnya dunia pendidikan. Melalui sosialisasi ini, Quipper ingin membekali kepala sekolah dengan pengetahuan praktik baik agar kepala sekolah dapat membangun kemandirian guru menghadapi perubahan,” ungkap Riza.
Kondisi pandemi COVID-19 telah mendorong sejumlah inovasi dan transformasi pendidikan dilangsungkan dalam waktu yang relatif cepat. Sebut saja penggunaan teknologi yang intens dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kebijakan kurikulum merdeka.
Dalam situasi ini, guru, sebagai garda terdepan pendidikan dituntut adaptif dalam menyikapi setiap perubahan. Namun, tak jarang juga didapati sejumlah guru di Indonesia yang masih belum memiliki kecakapan ini.
Dalam webinar sosialisasi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek, Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta, Dra. Rusmala Nainggolan, S.Pd. memandang bahwa fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama guru beradaptasi dengan perubahan.
"Dari pengalaman pribadi, saya masih menemui guru yang merasa dirinya tidak butuh dan tidak mampu lagi berubah. Akibatnya, guru berhenti belajar dan berhenti menciptakan inovasi pembelajaran dalam ruang kelas,” ujar Rusmala.
Peran sekolah memiliki peran penting di sini. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja Pembelajaran, Ditjen GTK, Kemdikbudristek, Dr. Medira Ferayanti, M.A. menerangkan bahwa kecakapan memimpin (leadership) menjadi esensial bagi seorang kepala sekolah dalam membantu guru menghadapi setiap perubahan, contohnya dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Sebagai pemimpin, kepala sekolah tidak bisa hanya menyuruh dan mengimbau, tapi harus memberi contoh (menjadi role model) yang baik. Apabila kepala sekolahnya semangat belajar, guru-guru yang lain pasti juga termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti perubahan,” ujar Medira.
Medira juga menambahkan bahwa kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dengan memperkuat komunitas belajar, baik di dalam sekolah, antarsekolah, maupun di Platform Merdeka Mengajar (PMM), sebuah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
"Kepala sekolah bisa menjadwalkan kegiatan komunitas belajar yang di dalam sekolah dulu secara rutin. Untuk komunitas belajar antarsekolah dan PMM bisa menjadi dukungan tambahan,” tambah Medira.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: